PANGKALPINANG, LASPELA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meminta kepada Dinas Pendidikan Babel agar mengkaji ulang kebijakan full day school.
Ketua DPRD Babel Herman Suhadi
mengatakan, hal ini mengingat banyak dari para orangtua siswa-siswi khususnya sekolah menengah atas (SMA) berkeluh kesah selama kebijakan full day school ini diterapkan.
“Program sekolah sepanjang hari (full day) yang telah diterapkan sejak Juli 2017 lalu, mendapatkan protes dari sejumlah kalangan. Untuk itu saya mengharapkan, pelaksanaan kebijakan ini dapat disurvei serta dikaji kembali,” ujarnya, kemarin (10/10/2022).
Politikus PDI-P ini meminta kepada Dinas Pendidikan Babel untuk mengkaji kembali karena ada suara-suara para orang tua siswa yang harus diperhatikan. Contohnya, dalam kebijakan ini anak pulang sekolah pada pukul 4 sore, belum lagi kegiatan lainnya yang menyita waktu istirahat anak. Ditambah hari sabtu ekstrakurikuler.
“Ya kami berharap agar Dinas Pendidikan bisa mengkaji ulang kebijakan ini, karena dari awal diterapkan saya orang yang memberikan saran agar itu dikaji ulang, mohon maaf jika saya salah,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Babel Ervawi mengatakan, bahwa penerapan kebijakan full day school tersebut untuk menghindari para siswa-siswi dari hal-hal yang negatif dan tidak bermanfaat.
“Sebenarnya kita mencontoh dari beberapa daerah lain, jadi kita ingin mereka leluasa belajar dari pagi sampe sore di sekolah, biar mereka mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, nantinya tahun 2023 akan ada pembangunan sekolah-sekolah baru, terutama di Pangkalpinang
“Insyaallah, tahun 2023 kami akan membangun sekolah menengah atas (SMA) 5 di daerah Kampak, kenapa kita memilih Kampak, pertama penduduknya sudah sangat ramai dan padat, kedua karena limpahan dari SMA 3 serta SMA 1 itu arahnya ke daerah Kampak,” tutupnya.(chu)