PANGKALPINANG, LASPELA – Aliansi Supporter Sepak Bola Indonesia Provinsi Bangka Belitung (Babel) menggelar doa bersama untuk para korban tragedi stadion Kanjuruhan, Malang.
Aksi doa bersama ini melibatkan 15 organisasi supporter bola Babel dan diikuti oleh sekitar 300 orang, berlangsung di Titik Nol Kilometer Pangkalpinang, Senin malam (3/20/2022).
Doa bersama dipimpin oleh seorang ustadz, kemudian diikuti oleh ratusan supporter yang hadir. Mereka juga membawa lilin dan menyalakannya, sebagai simbol suka cita dan belasungkawa.
Selain itu, supporter juga membawa kertas bertuliskan “pray Kanjuruhan Malang”, “luka Kanjuruhan luka kita semua”, dan lain-lain merupakan ungkapan duka cita atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi tersebut.
Koordinator pelaksana Muhammad Nurmasnyah menuturkan, doa bersama ini merupakan ungkapan belasungkawa untuk para korban.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dimana sangat banyak korban, ini juga merupakan kesedihan kami yang juga sebagai supporter bola,” katanya.
Kegiatan ini juga digelar bukan untuk menyalahkan pihak manapun, karena memang dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat belum ada klarifikasi apapun.
“Kami tidak berani mengeluarkan pernyataan apapun, tapi kami yakin jika kerusuhan ini bukan terjadi karena supporter karena kami tahu hiruk pikur supporter itu seperti apa,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Babel Yan Sultra turut berbelasungkawa dan ikut mendoakan para korban. “Untuk keluarga mudah-mudahan ditabahkan dan dari komunitas manapun tidak berhenti mendoakan rekan-rekan kita yang telah mendahului kita dan kita tetap mendukung Sepak Bola di Babel,” katanya.
Tidak hanya itu, Ketua PSSI Babel Mintra Jaya, mengatakan kejadian ini bukan hanya tragedi nasional melainkan juga sudah internasional dan memang sudah sepatutnya menjadi perhatian lebih bagi semua pihak.
“Namun Alhamdulillah sampai saat ini, supporter di Babel belum pernah ada sampai kerusuhan jadi harapannya itu semua tetap harus dipertahankan, harus saling damai, revalitas boleh namun jangan sampai merugikan, tetap ingat kita satu bangsa satu tanah air,” ujarnya. (dnd)