PANGKALPINANG, LASPELA – Penyebaran virus Covid-19 sampai saat ini masih menjadi fokus Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
“Pandemi ini belum selesai, sehingga tetap akan menjadi perhatian kita dan kita akan fokus untuk penyebaran virus Covid-19 ini guna menekan jumlah orang yang terpapar virus ini,” kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin, Jumat (30/9/2022).
Ia mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mengarahkan seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk tetap fokus dalam mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 ini.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi, kami terus menggencarkan sosialisasi dan pengawasan penerapan protokol kesehatan masyarakat untuk kembali disiplin menjalankan prokes ini,” jelasnya.
Namun, dikatakan Ridwan sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat ini diarahkan untuk pemulihan ekonomi.
“Kemarin arahan presiden masih kita diminta memperhatikan itu (Covid-19). Bahasanya Pandemi belum selesai namun kita diarahkan untuk pemulihan ekonomi,” tukasnya.
Ia menyebutkan, arahan Presiden Jokowi kepada para kepala daerah, Kamis (29/9/2022) lalu, juga tentang percepatan belanja produk dalam negeri serta penanganan inflasi.
“Yang penting percepatan belanja beli produk dalam negeri, wisata dalam negeri saja, yang penting juga pengendalian Inflasi. Paling pentingnya Inflasi pangan beliau mengarahkan mencari sumber daerah dimana daerah yang memiliki komoditas yang kita perlukan,” ujarnya.
“Namun saya melengkapi itu juga menyarankan kan kita menanam sendiri, bawang cabe cari ikan itu arahan presiden. Kalo dari sisi kita mulai membaik bulan Agustus kita deflasi 0,16 persen,” lanjut Ridwan.
Selain itu, Ridwan menambahkan, bahwa Pemprov Babel kembali mengoptimalkan kegiatan vaksinasi massal untuk meningkatkan ketahanan tubuh masyarakat dari virus corona ini.
“Kami akan kembali aktifkan posko-posko pelayanan vaksinasi, untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster atau penguat, karena berdasarkan laporan evaluasi di Kemendagri, vaksinasi booster masih belum optimal seingat saya 35 persen itu juga harus dipercepat. Saya mengharapkan masyarakat lebih siap antusias karena pemerintah menyediakan vaksinasi dan vaksin cukup,” tutupnya.(chu)