Menuju Green Energy, PLTU Air Anyir Terapkan Co-firing Biomassa Woodchips sebagai Bahan Bakar

MERAWANG, LASPELA –  PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung (Babel) telah menggunakan bahan bakar biomassa woodchips untuk pembangkit listrik, dalam upaya menuju Babel Green Energy.

“Perjalanan co-firing PLTU Air Anyir ini dimulai pada bulan 19-20 April 2021 dengan pelaksanaan uji coba menggunakan bahan bakar biomassa woodchips dengan komposisi sebesar 5 persen,” kata General Manager PLN UIW Babel, Amris Adnan pada kegiatan  Go Live Co-firing PLTU Bangka menggunakan woodchips menuju Babel Green Energy, di PLTU Air Anyir, Kabupaten Bangka, Selasa (27/9/2022).

Ia mengatakan, pelaksanaan uji coba ini pihaknya melibatkan PLN Puslitbang dan PJB sebagai aset manager PLTU Air Anyir.

“Untuk hasil pengujian menyatakan penggunaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa dapat diterapkan,” ujarnya.

Lanjut Amris, implementasi co-firing PLTU Air Anyir ini dalam rangka mendukung green energy untuk menghasilkan kwh green dan mendukung target bauran energi nasional tahun 2025 sebesar 23 persen.

“Dengan co-firing PLTU Air Anyir ini juga mendukung program ESG (Environment & Sosial Government) dan dekarbonisasi–Net Zero 2060 dengan penurunan karbon CO2 yang ditetapkan oleh PLN Pusat. Alhamdulillah, hari ini PLN UIW Bangka Belitung bisa melakukan Go Live Implementasi komersialisasi co-firing PLTU Air Anyir,” ucapnya.

Sementara, Manager Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Bangka Belitung, Umar Farouk Andi Saputro mengatakan program cofiring ini merupakan bentuk upaya dalam mendukung target bauran energi nasional untuk energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

“Cofiring ini merupakan suatu quick win untuk percepatan penggunaan energi hijau tanpa biaya investasi tinggi serta pemanfaatan sumber energi lokal sekitar wilayah PLTU,” jelasnya.

Dikatakan Umar, dalam perjalanan cofiring, PLTU Air Anyir Bangka telah melaksanakan uji coba cofiring menggunakan woodchip 5 persen untuk campuran batubara pada 19-20 April 2021 dengan beban 25 MW gross dan menggunakan 36 ton biomassa woodchip.

Dari hasil laporan PLN Puslitbang, hasil pembakaran cofiring woodchip 5 persen di PLTU Air Anyir dapat mengurangi emisi NOx sebanyak 15 ppm dan mengurang emisi SOx sebanyak 65.8 ppm serta secara operasional pembangkit tidak ada pengaruh signifikan terhadap parameter operasi, unit PLTU Air Anyir dapat beroperasi dengan normal.

“Pada bulan Juni lalu kami juga telah berkontrak selama 1 tahun dengan pemasok woodchip dengan volume total sebanyak 15.000 ton. Pengiriman woodchip ke PLTU Air Anyir dimulai pada bulan Agustus 2022 sehingga pada bulan September 2022 saat ini kami siap melaksanakan Go Live komersialisasi Cofiring di PLTU Air Anyir Bangka menggunakan woodchip,” bebernya.

Ia menambahkan, PLTU Air Anyir Bangka memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 2 x 30 MW dengan tipe boiler CFB. Rata-rata produksi tahunan PLTU Air Anyir mencapai 354.391 MWh per tahun dan pemakaian Batubara mencapai 365.933 ton per tahun.

“Dengan implementasi cofiring 5% maka PLTU Air Anyir Bangka berpotensi mengkonsumsi 18.297 ton biomassa atau woodchip per tahun atau 1.500 ton per bulan,” tutupnya.(chu)