TOBOALI, LASPELA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bangka Selatan (Basel) menggelar acara Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno dan Koleksi Budaya Etnis milik daerah ini di Ruang Rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Basel.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Haris Setiawan, mengapresiasi kegiatan sosialisasi itu, pihaknya berharap agar segera dibuatkan surat keputusan (SK) untuk Tim Penelusur Naskah Kuno di Basel, guna menjadi wisata sejarah daerah.
“Saya pikir ini hal yang luar biasa, dengan adanya Tim Penelusuran Naskah Kuno, bisa menjaga dan melestarikan sejarah yang dimiliki, sehingga harapannya ini bisa menjadi wisata sejarah,” kata Haris di Toboali, Kamis (22/9/2022).
Menurut dia, naskah kuno mampu memberi informasi mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat masa lampau seperti politik, ekonomi, sosial budaya, fisikologi dan manusia.
Lanjutnya naskah-naskah itu penting baik secara akademis maupun sosial budaya, karena merupakan identitas, kebanggaan dan warisan budaya yang berharga.
Naskah kuno di samping sebagai dokumentasi budaya juga bisa dijadikan objek pengajaran, untuk mengambil nilai-nilai dan kandungan didalamnya.
“Secara sosial budaya, naskah kuno memuat nilai-nilai yang masih relevan dengan kehidupan sekarang, sehingga menjadi sebuah tanggung jawab kita untuk mengungkap isi yang terkandung di dalamnya,” tukasnya.
Ia menuturkan nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan dalam merelevansikan nilai kebaikan yang ada di masa lampau untuk diterapkan era sekarang.
“Indonesia adalah salah satu pemilik naskah kuno terbesar di dunia, dengan tidak kurang dari 20 ragam bahasa lokal yang dipakai untuk menulisnya,” imbuhnya.
Maka dari itu dengan adanya pelestarian naskah kuno dan koleksi budaya etnis, berpotensi menggerakkan roda perekonomian di Basel yang pada akhirnya bermuara untuk kepentingan masyarakat.
“Adanya destinasi wisata sejarah, tentu mengembangkan wisata kuliner, transportasi dan akhirnya semua bermuara untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Pra)