TOBOALI, LASPELA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Bangka Belitung (Babel) saat ini fokus membudidaya belatung atau ulat maggot guna mengurai sampah organik.
Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) DLH Basel, Hefi Nuranda, membudidaya belatung atau magot sangat efektif untuk mengurani sisa sampah makanan baik itu sampah rumah tangga, pasar dan rumah makan.
“Saat ini program budidaya maggot sudah berjalan, tempatnya ada di bagian belakang kantor DLH, walapun kondisinya belum begitu maksimal namun sudah ada puluhan kilo kami budidayakan,” kata Hefi di Toboali, Senin (19/9/2022).
“Ssa makanan seperti buah-buahan maupun sayuran dari rumah makan dan pasar itu diberikan ke maggot, untuk mengurangi sampah organik di masyarakat,” ujarnya.
Guna memaksimalkan program urai sampah organik itu, pihaknya berencana akan menggandeng Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Basel untuk menyediakan tempat khusus maggot di setiap pasar-pasar.
Lanjut Hefi mekanismenya nanti bibit atau telor maggot ini akan diserahkan ke Disperindag dan ditebarkan ke setiap pasar yang ada tempat khusus budidaya maggot, untuk makanan mgagot tinggal ambil dari sisa makanan yang ada di pasar.
“Tidak hanya ke pasar, masyarakat juga bisa membudidayakan maggot ini, sebab maggot ini bisa menjadi makanan ternak seperti ayam, burung dan ikan,” jelas Hefi.
Ditambahkannya DLH Basel terus mengoptimalkan program-program unggulan guna mengurangi volume sampah yang ada di daerah itu.
Salah satunya yang sudah berjalan program mari menabung pakai sampah (Mama Papa) melalui Bank Sampah DLH masuk desa dan DLH Go To School.
“Ini sebagai langkah kami dalam pemberdayaan masyarakat, agar mereka dapat memilah dan mengelola sampah guna mengatasi permasalahan sampah disekitarnya,” pungkas Hefi. (Pra)