PANGKALPINANG, LASPELA – Hindari kenakalan remaja saat ini yang mau tidak mau berdampak pada dunia pendidikan, memang menjadi perhatian pemerintah khususnya di Kota Pangkalpinang. Hal ini juga menjadi fokus bagi Yayasan Santo Yosef agar siswa tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Kepala Sekolah SMA Santo Yosef, Frans menuturkan peran wali kelas dan Guru Bimbingan Konseling (BK) sangat dibutuhkan untuk menanamkan penahaman kepada murid terkait baik buruknya sebuah pergaulan, terlebih adanya isu kasus open Booking Order (BO) yang dilakukan siswi SMP di Kota Pangkalpinang beberapa waktu lalu.
“Ada edukasi dari BK dan wali kelas disetiap minggunya, untuk pengawasan memang kita harus kerja sama dengan instansi maupun orang tua, agar kita dapat informasi anak itu seperti apa, ketika mendapatkan informasi baru kita tindaklanjuti,” ujarnya, Senin (12/9/2022).
Jika ada siswa yang diketahui ada perubahan perilaku, akan dilakukan pendampingan kepada anak tersebut tanpa memojokkan, salah satunya dengan konseling.
“Namun tetap diawal kita edukasi, agar anak-anak timbul rasa menjaga diri, menjaga nama baik orang tua dan menjaga almameter sekolah,” tambahnya.
Permasalahan dan isu ini juga harus diselesaikan bersama-sama, karena bisa jadi perubahan perilaku anak karena kemungkinan permasalahn berasal dari keluarga.
“Kami sendiri sudah bekerja sama dengan Lembaga Psikolog dna Psikiater yaitu psikologi terapan dan setiap tahun kami adakan tes baik bakat, minat dan IQ,” tuturnya. (dnd)
