Panggil Seluruh Kepsek, Radmida Minta MoU Sekolah Cegah Pernikahan Dini

* Tindaklanjut Prostitusi Online di Kalangan Pelajar

PANGKALPINANG, LASPELA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Radmida Dawam, meminta Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang memperketat pengawasan terhadap siswa dan meneken Memorandum of Understanding (MoU) mencegah pernikahan dini.

Hal ini ditegaskan Radmida ketika mengumpulkan kepala sekolah (kepsek) setelah adanya dugaan siswi SMP yang terlibat prostitusi online yang ketahuan booking order (BO) usai razia ponsel di sekolah.

Rapat tabg digelar bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang ini juga membahasa kenakalan remaja yang sudah sangat luar biasa.

“Kita kumpulkan disini, kita membahas bagaimana menanggulangi dan mencegah permasalahan anak yang ada di Kota Pangkalpinang, dengan ini kita harapkan Kepsek dapat mengawasi anak didiknya,” ujarnya, Selasa (6/9/2022).

Kenalakan remaja saat ini memang tidak pantas dilakukan, untuk itu pihaknya harus cepat tanggap agar permasalahan ini dapat diberantas hingga ke akar-akarnya.

“Kasus ini perlu perhatian pemerintah, karena berdampak kepada bangsa kedepan,” katanya.

Pemerintah Kota pun akan melakukan MoU kepada seluruh Sekolah di Pangkalpinang, agar jangan sampai terjadi pernikahan dini akibat dari pergaulan bebas, serta pengawasan penggunaan hp di lingkup sekolah.

“Memang perlu di razia hp, tetap memperhatikan psikis jangan sampai anak itu terganggu psikisnya harus ada kebijakan yang dapat dipahami,” ulasnya.

Diberitakan sebelumnya, Radmida menjelaskan, ditemukannya kasus ini dari hasil razia hp, dimana didalam hp tersebut ada transaksi BO dan ada transaksi jual.

“Satu siswi menjual siswi lainnya, mereka punya grup WhatsApp. Ngeri sekali, mereka bisa mencari uang dengan cara instan seperti itu,” tuturnya.

Hal ini juga tidak terlepas pada pengawasan orang tua, orang tua jangan menyerahkan anaknya 100 persen kepada sekolah sedangkan di rumah anak jauh dari pengawasan.

“Karena tidak memungkiri pembentukan awal karakter anak itu terbentuknya di rumah,” ujarnya. (dnd)