TOBOALI, LASPELA – Sebanyak 22 orang di kabupaten Bangka Selatan terinfeksi penyakit Human Immunodeficiency Virus hingga September 2022. Hal itu dikatakan langsung Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan (DKPPKB) melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Slamet Wahidin.
“Untuk jumlah hingga bulan September tahun 2022 ini, kami mencatat ada 22 orang pasien terinfeksi HIV dan ada satu orang pasien meninggal dunia,” kata Slamet, Sabtu, 3 September 2022.
Ia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir hingga September 2022, DPPKB Bangka Selatan melakukan pendataan dan memberikan sosialisi bagi pasien yang terinfeksi penyakit HIV.
“Sedangkan untuk rinciannya ada 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan yang terinfeksi penyakit HIV. Pasien masih dalam pengawasan kami dan proses pengobatan serta konseling,” ungkap dia.
Dari jumlah yang terinfeksi tersebut, kata dia terdapat satu orang yang telah meninggal dunia di tahun 2022.
“Untuk tahun ini hingga bulan September hanya satu orang penderita HIV yang meninggal dunia,” ujar dia.
Slamet juga menuturkan, untuk orang dengan penderita AIDS (ODHA) terdapat beberapa orang di Bangka Selatan.
“Di Bangka Selatan ada tiga orang yang terinfeksi ODHA, yang terdiri dua laki-laki dan satu perempuan,” terang dia.
Sementara untuk ketersediaan obat-obatan, pihaknya menyerahkan kepada RSUD Bangka Selatan. Menurut dia, obat obatan tersebut dinilai cukup untuk pasien terinfeksi HIV.
“Stok obat-obatan kita cukup karena langsung di droping dari Dinas Kesehatan Pronvinsi ke rumah sakit,” sebutnya. (Pra)