SUNGAILIAT, LASPELA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) mengusulkan peremajaan tanaman (replanting) kelapa sawit rakyat seluas 500 hektare.
Kepala Bidang Perkebunan Dinpanpertan Kabupaten Bangka, Subhan mengatakan, hal ini dilakukan agar lahan yang kurang produktif semakin berkurang.
Selain itu, peremajaan tanaman juga untuk meningkatkan daya saing melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.
“Kami mengusulkan seluas 500 hektare kebun sawit rakyat dilakukan peremajaan melalui pemberian dana hibah dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS),” katanya, Jumat (2/9/2022).
Sasaran program peremajaan tanaman kelapa sawit, menurut dia, petani yang memiliki kebun sawit secara sah dengan masa tanam kelapa sawit antara tujuh sampai 20 tahun ke atas, dan terpenuhi kriteria syarat lainnya.
Sistem bantuan hibah peremajaan tanaman kelapa sawit harus mendapat usulan dari kelembagaan petani ke pusat melalui sistem aplikasi yang disediakan, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi, melakukan perjanjian kerja sama dan terakhir pelaksana kegiatan program.
“BPDKS akan menyalurkan dana hibah sebesar Rp30 juta per hektare bagi petani sawit yang dianggap memenuhi syarat program peremajaan kelapa sawit,” ucapnya.
Pihaknya juga mengatakan akan melakukan sosialisasi program peremajaan tanaman kelapa sawit di tingkat kabupaten, dengan ratusan hektare lahan yang direncanakan masuk dalam peremajaan.
“Bulan ini direncanakan akan ada sosialisasi langsung ke petani calon penerima bantuan, hanya saja tanggal kegiatan yang belum diketahui,” jelasnya.
Hingga saat ini, total luas kebun sawit rakyat di Kabupaten Bangka mencapai lebih dari 20.000 hektare dengan kemampuan produksi tandan buah segar (TBS) rata-rata 1,8 ton per hektare.
“Minat masyarakat untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi dibuktikan luas kebun baru kelapa sawit selama dua tahun terakhir seluas 1.300 hektare,” tutupnya. (mah)
