Program Bapak Asuh Anak Percepat Angka Stunting di Babel

* Libatkan TNI dan Polri

PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bangka Belitung (Babel), Fazar Supriadi mengatakan program bapak asuh anak stunting mendapat sambutan positif dari banyak pihak.

“Bapak asuh anak stunting ini kita melibatkan TNI-Polri di Babel. Nantinya mereka (TNI-Polri) dapat membantu edukasi kepada masyarakat tentang stunting baik yang mau menikah, sedang hamil dan anak-anak stunting,” kata Fazar di Pangkalpinang, Rabu (31/8/2022)

Menurutnya dengan menggandeng TNI dan Polri penanganan stunting lebih efektif karena personel TNI-Polri ada di desa dan berdasarkan data yang ada kasus stunting banyak terjadi di desa.

“Kita berharap program bapak asuh anak stunting bisa menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, saya juga berharap program tersebut terus mendapat dukungan dari berbagai sektor,” jelasnya.

“Oleh karena itu kita harus pastikan konvergensi nya sampai pada titik keluarga dari berbagai program kebijakan yang diatur dari yang di atas (pemerintah pusat) sampai di bawah (pemerintah desa). Nah itu strategi kita,” sambung Fazar.

Fazar menjelaskan, penanganan stunting di Babel saat ini cukup baik dibandingkan dengan provinsi lainnya, yakni menempati prevalensi nomor 6 terbawah. Sementara Babel menargetkan pada 2024 angka prevalensinya 10,38 persen.

“Harus penurunannya setahun lebih, jadi harus kerja keras. Nantinya kami melakukan edukasi dan sosialisasi di tiga angkatan, di Angkatan Darat ada Kartika Chandra, Udara dan Laut, dan ini di Polri Bhayangkari. Nanti sosialisasi apa penyebab stunting, apa itu stunting,” jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya kolaborasi bersama dalam penanganan stunting ini, dapat menekan angka kasus stunting di Babel sesuai target pada 2022 prevalensinya stunting di Babel 15,06 persen, pada 2023 dengan angka 13 persen, dan 2024 dengan angka 10,38 persen.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan pengukuhan Bapak Asuh Anak di Korem 045/Gaya. Mudah-mudahan dengan adanya Bapak Asuh Stunting ini dapat menurunkan angka stunting di Babel, dan saya berharap semua pihak dapat berkontribusi bersama- sama membantu penurunan angka stunting,” pungkasnya.

Sementara Inspektur Utama (Irtama) BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan bapak asuh anak stunting ini mengedepankan asas gotong royong dalam percepatan penurunan stunting dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil dan bayi berusia 0-23 bulan (baduta).

“Penyaluran bantuan untuk stunting ini dapat dilakukan secara langsung maupun melalui pihak ketiga. Kita berharap program ini dapat terus berkesinambungan dan dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia sebagai salah satu langkah kontribusi langsung dalam penurunan stunting terkhusus untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap unsur unit kerja baik pusat dan provinsi diharapkan mampu merangkul mitra agar dapat memberikan manfaat atau donasi bantuan kepada anak-anak stunting di masing-masing wilayah.

“Program bapak asuh ini telah memberikan bantuan pada 9,603 anak berdasarkan data laporan capaian awal Agustus 2022. Diharapkan setiap bulan, jumlah donasi maupun paket manfaat kepada anak-anak stunting terus bertambah sehingga upaya ini semakin meningkatkan kontribusi terhadap percepatan penurunan stunting,” tutupnya. (chu)