banner 728x90

Majelis Dzikir & Sholawat An – Nahdliyah Gelar Istighotsah Kubro 77 Tahun Indonesia Merdeka

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah melaksanakan Itighotsah Kubro, di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Pangkal Balam, Pangkalpinang, Sabtu 27 Agustus 2022. Kegiatan ini menurut Ketua Panitia Istighotsah Kubro, Wahyu Gusna, sebagai salah satu wujud rasa syukur untuk 77 tahun kemerdekan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kegiatan ini juga untuk meminta pertolongan kepada ALLAH SWT agar kemerdekaan yang telah di perjuangkan para Ulama, Pejuang dengan berbagai latar agama, suku dan ras, serta seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampe Pulau Rote dapat memberikan memberikan kemakmuran, kesejahteraan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terlindungi dan dijauhkan dari segala bala bahaya,” terang Wahyu.

banner 325x300

Kegiatan itu dihadiri H M Azro’ Kosim, sesepuh NU Bangka Belitung serta ratusan jamaah. Acara yang dimulai selepas Isya dengan pembacaan tawasul kepada masyaikh NU dan alim ulama, dilanjutkan dengan Istighotsah serta mauidzatul hasanah dan ditutup dengan doa hingga malam hari.

Ditambahkan Wahyu, Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah merupakan gerakan kultural warga NU yang berpedoman pada Fikroh (pemikiran), Harokah (gerakan) dan Amaliah (cara beribadah) Ahlussunnah Wal Jamaah An – Nahdliyah (Nahdlatul Ulama)

Ustadz Qomarudin pimpinan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin yang memimpin Istighotsah serta Mauidzatul Hasanah menyampaikan orang yang berjuang di jalan ALLAH SWT yang dibunuh dalam perjuangannya pada saat berjuang fisabilillah kemudian mati terbunuh, sesungguhnya mereka itu tidaklah mati tapi mereka itu sebenarnya hidup.

“Maka ALLAH SWT katakan dalam Al-quran janganlah kamu katakan orang yang mati dibunuh dalam keadaan berjihad di jalan Allah itu mati, tetapi mereka adalah hidup, kamu saja yang tidak merasakan. Artinya dalam kehidupan yang tadi di dunia kemudian berpindah ke alam barzah (kubur) diberikan tambahan kenikmatan, di luaskan kuburnya bahkan walaupun mereka sudah tidak hidup di dunia tetapi malah keberkahan di dunia bersumber dari asbab jalannya mereka yg sudah berjuang tadi,’ imbuhnya.

Juga disampaikan ustadz Qomarudin pahlawan dulu berperang dengan mencabut pedang berjihadnya dengan memakai senjata, kalo sekarang yang masanya sudah sepi dari peperangan maka jihadnya orang sekarang sebagaimana ALLAH SWT katakan dalam Al- quran, Jihadnya orang sekarang yaitu menuntut ilmu. Maka orang yang hadir dalam majelis dzikir di majelis ilmu dalam rangka menuntut ilmu adalah orang yang berjihad di jalan ALLAH SWT.

 

“Karenanya teks Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya, yang menjadi dasar digelarnya kegiatan ini,” tandas Wahyu.

Di akhir acara Muslim Ansori pembawa acara menyampaikan kepada jamaah bahwa kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah di laksanakan setiap Jum’at malam ba’da Isya dan terbuka untuk umum. Dan setiap tiga bulan akan di laksanakan kegiatan yang lebih besar untuk mensyiarkan Ahlussunnah Wal Jamaah An – Nahdliyah di Bangka Belitung. (rel)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version