banner 728x90

Panen Raya Bawang Merah di Bateng, Kepala BI: Tekan Angka Inflasi Pangan

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

BANGKA TENGAH, LASPELA – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung (BI Babel) bersama Pj Gubernur Babel dan Bupati Bangka Tengah, serta unsur forkopimda melakukan panen bawang merah di lahan pertanian yang di kelola Wartam di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (26/08/2022).

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mendukung gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP) di Kabupaten Bangka Tengah.

banner 325x300

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel, Budi Widihartanto mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pengendalian inflasi pangan yang integratif, masif, serta berdampak nasional.

“Tentu kita berharap melalui budidaya bawang merah dapat mendukung ketersediaan pasokan di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Belitung, serta mengurangi ketergantungan pasokan bawang merah terhadap daerah lainnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, budidaya bawang merah telah dilakukan dengan metode ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik MA-11 dan penyemaian benih bawang merah True Shallot Seed (TSS).

“Dengan menggunakan metode ini dapat menghemat biaya produksi sebanyak 50 persen, sehingga dapat mendukung inovasi baru dalam segi pembibitan bawang merah. Dan dari segi resiko penyakitnya juga lebih rendah dibandingkan dengan pembibitan umbi, hasilnya juga nanti akan lebih banyak. Untuk bibit bawang merah ini sendiri dari Brebes,” jelas Budi.

Dikatakan Budi, panen kali ini masih menggunakan bibit umbi, dalam satu hektar bisa menghasilkan 8 ton kurang lebih.

“Selanjutnya kita akan menggunakan bibit biji yang akan lebih hemat dalam biaya produksinya, dan juga hasilnya bisa lebih banyak diperkirakan dalam 1 hektar bisa menghasilkan 10 ton bawang merah,” tuturnya.

Selain panen bawang merah, BI juga meresmikan instore dryer yang merupakan bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil. Hal ini merupakan bentuk inovasi berupa teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang merah.

“Kita memberikan bantuan Instore Dryer ini kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil Kabupaten Bateng untuk digunakan pada proses pengeringan bawang pasca panen,” ujarnya.

Budi menyebutkan, instore dryer memiliki kapasitas maksimal 5 ton bawang merah, serta dapat mengeringkan bawang merah menjadi 2 hinga 3 hari yang sebelumnya 7-14 hari apabila menggunakan penjemuran pada umumnya.

“Selain itu, dengan adanya instore dryer dapat menjaga kerusakan pascapanen bawang merah pada saat musim hujan,” kata Budi.

Disampaikan Budi, pada 1 September 2022 mendatang, untuk memperkuat ketahanan pangan, akan dilakukan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Dalam kegiatan tersebut akan dilakukan penandatanganan KAD antara Kabupaten Simalungun untuk komoditas cabai dan saat ini sedang penjajakan KAD dengan Kabupaten Brebes untuk komoditas cabai,” jelasnya.

Ia menambahkan selain itu, akan ada pemberian 77.000 bibit cabai merah kepada PKK, KWT, Ponpes dan Kelompok Tani, launching digital farming, launching urban farming serta leader’s speech terkait dengan pengendalian inflasi di Bangka Belitung.

“Tentu kita berharap adanya dukungan dari semua pihak dalam upaya pengendalian inflasi pangan ini, karena tanpa adanya dukungan dari semua pihak kita semua ini tidak akan dapat berjalan sesuai apa yang kita harapkan,” tutupnya.(chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version