“Dengan menggunakan metode ini dapat menghemat biaya produksi sebanyak 50 persen, sehingga dapat mendukung inovasi baru dalam segi pembibitan bawang merah. Dan dari segi resiko penyakitnya juga lebih rendah dibandingkan dengan pembibitan umbi, hasilnya juga nanti akan lebih banyak. Untuk bibit bawang merah ini sendiri dari Brebes,” jelas Budi.
Dikatakan Budi, panen kali ini masih menggunakan bibit umbi, dalam satu hektar bisa menghasilkan 8 ton kurang lebih.
“Selanjutnya kita akan menggunakan bibit biji yang akan lebih hemat dalam biaya produksinya, dan juga hasilnya bisa lebih banyak diperkirakan dalam 1 hektar bisa menghasilkan 10 ton bawang merah,” tuturnya.
Selain panen bawang merah, BI juga meresmikan instore dryer yang merupakan bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil. Hal ini merupakan bentuk inovasi berupa teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang merah.
“Kita memberikan bantuan Instore Dryer ini kepada Kelompok Tani Tumbuh Berhasil Kabupaten Bateng untuk digunakan pada proses pengeringan bawang pasca panen,” ujarnya.
Leave a Reply