PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pangkalpinang, Ety Fahriati menginginkan lahan prositusi di Kota Pangkalpinang diambil oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Menurut Ety bisnis prostitusi ini sudah menjadi binsis yang turun temurun sehingga butuh sinergitas lebih kuat dalam memberantas hal ini.
“Jika lahannya diambil Pemkot dan Pemkot merenovasi lahan tersebut saya rasa itu akan efektif, memang pekerjaan seperti ini tidak bisa intens,” ujarnya, Kamis (25/8/2022).
Ety menuturkan sangat susah memberantas hal ini, baru saja dibasmi ternyata muncul lagi. “Kemarin sudah kosong melompong namun 2 bulan kemudian sudah ada lagi,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam juga menuturkan memang tidak memungkiri hal ini. Ia melihat, selama ini mereka melakukan kucing-kucingan, bahkan terkadang bisnis haram ini dilakukan dengan berkedok bisnis lain.
“Seperti contohnya berkedok rumah makan, tapi ternyata didalamnya ada transaksi seperti itu, bahkan jalan jelek saja banyak laki-laki yang kesitu, untuk itu ini perlu kita bahas kedepan seperti apa,” sebutnya, belum lama ini.
Radmida menuturkan jika mereka dijebak dan tidak punya jalan untuk keluar, sehingga terpaksa menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).
“Bahkan membeli alat make up saja mereka hutang ke “Mami” nya, sehingga semakin banyak hutang dia ke Mami nya, semakin lama dia menjadi pekerja itu,” pungkasnya. (dnd)