Tak hanya itu, Wendy menyebutkan, pasien juga diperiksa dan di diagnosa saat masih di dalam mobil ambulans dan tidak lebih dulu masuk ke dalam IGD dengan alasan kuatir tidak adanya ketersediaan oksigen di RSUD.
“Pasien tidak diturunkan dulu dari mobil ambulans untuk diperiksa, tapi malahan pasien diperiksa dokter saat pasien masih di dalam mobil ambulans, alasannya kuatir tidak ada oksigen jika pasien diambil tindakan medis di IGD RSUD,” ungkap dia.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan RSUD Bangka Selatan, Miswati membenarkan jika tindakan medis yang dilakukan perawat RSUD Bangka Selatan tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Memang dalam prosedur pelayanan pasien kita memang salah, dari pihak RSUD harusnya pasien diperiksa dulu, cuma karena pemikiran dokter jaga saat itu pasien ini harus cepat penanganan medis maka dokter merujuk ke Klinik Bhakti Timah Toboali saja agar tidak terjadi apa-apa dengan pasien,” terang dia.
Hanya saja, ia berdalih tindakan yang diambil pihak RSUD karena tidak adanya obat untuk campuran nobulizer bagi pasien penderita asma.
Leave a Reply