Melalui SBC, UBB Latih Mahasiswa dalam Berwirausaha

BANGKA, LASPELA – Dalam mengoptimalkan Student Business Corner (SBC), Universitas Bangka Belitung (UBB) melatih mahasiswa meningkatkan kemampuannya dalam berwirausaha.

“SBC ini membuat mahasiswa lebih aktif berwirausaha karena program ini sangat mendukung untuk wirausaha baru, sejalan dengan salah satu program dikampus yang dituntut untuk mengembangkan usaha dan program ini akan terus menerus dan berkelanjutan,” kata Ketua Pusat karir dan kewirausahaan UBB, Revi Safitri kepada negerilaspelangi.com, Senin (22/8/2022).

Ia mengatakan, mahasiswa yang tergabung salam SBC membuat beragam jenis usaha dan kampus mendukung pendanaannya dari Rp1 juta sampai Rp5 juta tergantung jenis usaha yang mereka buat.

“Di awal kita support pendanaan mereka sesuai anggaran yang mereka ajukan dan kita review sesuai tidak dengan kebutuhan usahanya. Pendanaan ini kita berikan tanpa ada pengembalian, yang kita minta hanya laporan pertanggungjawaban saja untuk keberlanjutan usaha mereka,” ujarnya.

Baca Juga  Polemik Hutang Pemkab Babar, Bong Ming Ming Sayangkan Pola Pikir Markus 

Lanjutnya, semua mahasiswa yang tergabung dalam SBC selalu dilibatkan dalam kegiatan apapun untuk mengisi konsumsi maupun pameran makanan, karena di sinilah kesempatan mereka menawarkan beragam produk yang mereka buat.

“Misal pada saat ada pameran inilah kesempatan mereka menawarkan produk dengan flyer, jika ada yang berminat bisa pesan langsung dan ada jam pengantarannya untuk produk yang ready,” jelasnya.

Baca Juga  BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir Ancam Bangka Belitung, Dipicu Anomali Cuaca Kemarau Basah

“Melalui SBC kita memberi stimulus untuk mahasiswa dan kita memfasilitasi siswa berjualan di kantin kampus serta melibatkan mereka dalam event apapun agar dapat menjual dan memasarkan hasil produknya,” sambungnya.

Revi menambahkan, saat ini ada belasan kelompok yang sudah tergabung dalam SBC UBB dan ke depan akan terus bertambah.

“Siswa yang tergabung dalam SBC berasal dari beragam fakultas, ada perkelompok dan perorangan. Produk yang dibuat ada konveksi baju, makanan berat seperti nasi dan lauk pauk, makanan ringan, makanan baku, kepiting soka dan lele hasil budidaya mereka,” tutupnya. (chu)

Leave a Reply