TOBOALI, LASPELA – Pelaksanaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD KNPI Bangka Selatan yang digelar di Gedung Nasional Toboali, Sabtu kemarin, 20 Agustus 2022 berjalan tidak kondusif.
Aksi lempar dan banting kursi di dalam Gedung Nasional sempat mewarnai Rapimda DPD KNPI Bangka Selatan.
Ketua Carateker KNPI Bangka Selatan, Ali Muzakhir mengakui Rapimda KNPI Bangka Selatan sempat berlangsung ricuh.
“Iya keributan selisih pendapat biasalah anak muda,” kata Ali saat dikonfirmasi, Minggu, 21 Agustus 2022.
Ali membantah keributan Rapimda diduga disebabkan adanya pelanggaran aturan yang mengikutsertakan PK Simpang Rimba yang baru dalam Rapimda yang notabene PK Simpang Rimba yang lama masih aktif dan berlaku SK nya hingga 2023.
“Kalau keributan terkait status PK Simpang Rimba itu tidak benar, itukan sudah diverifikasi DPD KNPI Bangka Belitung dan sudah mengatakan untuk pergantian (PK Simpang Rimba baru) sudah sesuai prosedur dan sah dan itu tidak dipermasalhakn lagi Insya Allah,” terang dia.
Kendati demikian, lanjut dia untuk mengantisipasi keributan jalannya Musda yang rencana akan digelar pada pekan depan, pihaknya bersama kedua calon ketua KNPI Bangka Selatan sudah melakukan kesepakatan perjanjian.
“Kami sudah melakukan kesepakatan bertiga jadi tidak perlu dibahas lagi semua sudah kita sepakati bertiga dan rapimda sudah selesai kemarin,” tegasnya.
Ali meyakini dengan adanya perjanjian yang dibubuhi materai, Musda KNPI Bangka Selatan yang akan digelar pekan depan dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan melahirkan ketua KNPI Bangka Selatan yang definitif.
“Saya meyakini kalau tanggal 27 Agustus Musda dilaksanakan akan berjalan aman dan tertib karena sudah ada perjanjian atau agreement hitam diatas putih diatas materai dan surat perjanjian tersebut sudah ditandatangani kedua belah pihak dan saya menyaksikan sebagai saksi,” sebutnya. (Pra)