SUNGAILIAT, LASPELA — Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka Boy Yandra, meminta masyarakat semakin waspada terhadap sebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus mengintai.
Pasalnya, pada Juli 2022, sebanyak 37 orang terjangkit DBD dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bangka.
“Terhitung dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2022, tercatat sebanyak 159 kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Bangka,” kata Boy, Minggu (7/8/2022).
Kasus DBD paling dominan ditemukan di Kecamatan Sungailiat, yaitu 63 kasus, atau 39 persen di antara seluruh kasus yang ada.
“Kasus tertinggi berada di tiga puskesmas, yakni Puskesmas Sungailiat 33 orang, Kenanga 30 orang, dan Pemali 23 orang,” ucapnya.
Dikatakannya, HAKLI Bangka bersama dinas kesehatan dan puskesmas melakukan penyuluhan di beberapa sekolah, dan juga di posyandu. Hal ini dilakukan agar kasus DBD ini bisa ditekan seminimal mungkin.
“Masyarakat harus tahu kalau nyamuk aedes aegypti yang menularkan DBD ini hidup di air yang bersih. Ciri nyamuknya ada di badan ada ruas hitam dan putih,” ucapnya.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat selalu waspada terhadap serangan wabah DBD ini, dan membersihkan selokan air tergenang, menguras tempat penampungan air yang tidak dipakai, dan menguras bak mandi minimal seminggu sekali.
“Apabila memang kesulitan air bisa menggunakan Abate untuk diadukkan dalam bak air mandi. Abate ini bisa didapatkan di puskesmas terdekat secara gratis, dan sebelumnya konsultasikan dulu cara pemakaiannya dengan petugas puskesmas,” katanya. (mah)