MUNTOK, LASPELA – Usai meresmikan Pembukaan Pameran Foto Jejak Sejarah Pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta dan Sosialisasi Salam Pancasila Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Prov. Kep. Babel) di Museum Timah Muntok, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Yudian Wahyudi, Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin beserta rombongan, melanjutkan Kunjungan Jejak Sejarah Pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Wisma Ranggam Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, Selasa (26/7/2022).
Dalam kunjungannya ke Wisma Ranggam, Kepala BPIP Yudian Wahyudi dengan antusias melihat berbagai foto dan peninggalan sejarah semasa Bung Karno dan Bung Hatta berada di Kota Muntok.
Wisma Ranggam ini dulunya bernama Pesanggrahan Muntok, yang digunakan sebagai tempat pengasingan empat tokoh pemimpin Kemerdekaan Indonesia, antara lain Bung Karno, Haji Agus Salim, Mr. Moch. Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo.
Bung Karno dan Haji Agus Salim yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri dibawa dan ditempatkan di Pesanggrahan Muntok pada tanggal 6 Februari 1949. Dua tokoh lainnya, Mr. Moch. Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo di bawa ke pesanggrahan Muntok kemudian, sehingga pemimpin Indonesia yang ditempatkan di Pesanggrahan Muntok berjumlah empat orang. Tokoh-tokoh tersebut menempati empat buah kamar. Kamar 12 adalah kamar Ir. Soekarno, kamar 11 adalah kamar H. Agus Salim, kamar 12-A adalah kamar Mr. Moch. Roem, dan kamar 1 adalah kamar Mr. Ali Sastroamidjojo.
Tak hanya melihat, Kepala BPIP Yudian Wahyudi juga terlihat mengabadikan momen berharga ini dengan berfoto bersama dengan rombongan di berbagai sudut ruangan di Wisma Ranggam. Tak lupa ia juga berfoto di meja makan panjang yang merupakan meja rapat yang digunakan Bung Karno dan Bung Hatta saat melakukan rapat bersama para tokoh pejuang kemerdekaan semasa di pengasingan di Kota Muntok.
Usai mengunjungi Wisma Ranggam, Kepala BPIP beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bukit Menumbing yang merupakan salah satu tempat bersejarah yang juga pernah di tempati oleh Bung Karno. (ril/wa)