Saat Ini Baru 38 Ribu Penduduk Basel Tercover Program Kesehatan Gratis Riza-Debby

TOBOALI ,LASPELA – Progres program kesehatan atau berobat gratis dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan saat ini baru mencapai 66,47 persen.

Hal itu dikatakan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan, Agus Pranawa.

Ia mengatakan, program kesehatan yang masuk program prioritas Riza-Debby di akhir tahun 2022 diharapkan bisa tercapai Universal Health Coverage atau UHC di Bangka Selatan.

“Kita mengharapkan untuk akhir tahun sudah tercapai UHC nya, sehingga di tahun 2023 UHC sudah bisa terealisasi,” kata Agus, Senin, 25 Juli 2022.

Ia menjelaskan, dari total 66,47 persen tersebut, sudah termasuk jaminan kesehatan lainnya, yakni mandiri, penerima bantuan iuran (PBI) maupun pekerja penerima upah.

“Kalau 66,47 persen yang terdata itu, yang tercover berobat gratis baru 38 ribu orang, sisanya masuk jaminan kesehatan mandiri, pekerja penerima upah dan PBI,” terang dia.

Sementara untuk pencapaian 66,47 persen itu, jelas Agus, yang baru mendapatkan bantuan pemerintah baru 38 ribu penduduk dengan target sesuai UHC.

“Sesuai UHC itu sekitar 95 persen semuanya harus tercover atau 200 ribu. 66,47 persen itu sudah termasuk jaminan kesehatan ada yang mandiri, pekerja penerima upah ada 36 ribu, PBI APBN itu ada 30 ribu juga, kemarin juga ada diusulin juga ke kementerian sosisal sekitar 50 ribu,” ungkap dia.

Agus menuturkan, anggaran program kesehatan sendiri dibutuhkan Rp 42 miliar agar bisa tercover jaminan kesehatan gratis bagi 200 penduduk yang membutuhkan di Bangka Selatan.

“Sedangkan anggaran kita sudah rapat dengan TPAD, kita juga sudah diminta menyusun untuk anggarannya melalui UPT JKKP untuk memenuhi program kesehatan pak Bupati dengan target 95 persen,” ujar dia.

Menurut Agus, kendala saat ini dengan ketersediaan anggaran dibutuhkan dan data masyarakat yang memerlukan dinas terkait untuk bisa diajak berkolaborasi.

“Kalau anggaran di induk tahun ini sekitar Rp 13 miliar dan di ABT akan ditambah lagi anggarannya untuk mengejar UHC, paling tidak di akhir tahun sudah sampai target dan tahun depan sudah bisa berjalan maksimal program kesehatannya,

“Untuk data kependudukan dan warga kurang mampu kami berkolaborasi dari Dinas sosial dan Dukcapil untuk pembaruan data,” ujarnya.

Diutarakannya pula dari 38 ribu masyarakat yang tercover, mayoritas berdomisili di Kecamatan Toboali. (Pra)