PANGKALPINANG, LASPELA – Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen berdiskusi bersama puluhan mahasiswa yang ada di Bangka Belitung dalam kegiatan “Ngobrol Bareng Legislator, Bijak Berkomentar di Ruang Digital” di Hotel Fox Haris, Pangkalpinang, Jumat (22/7/2022). Kegiatan ini guna mengingatkan para mahasiswa agar bijak menggunakan media sosial.
“Menghadapi kondisi saat ini dengan sosialisasi, penjelasan kepada generasi muda sangat aktif dan berperan dalam dunia siber. Kita harapkan mereka inilah menjadi penggerak atau motor untuk mensosialisasikan ini semua untuk kebaikan bangsa dan negara,” kata Rudi kepada awak media.
Ia mengatakan, Komisi I DPR RI bersama pemerintah sepakat untuk terus mengedukasi dan memberi pemahaman kepada generasi muda agar dapat menikmati kemajuan teknologi dengan menyikapi semua perkembangannya secara sadar, tidak hanya mengikuti trend, karena efeknya nanti akan luar biasa terhadap kondisi kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara.
“Kita di Komisi I DPR RI bersama pemerintah bersama harus mengambil tanggungjawab dan kebijakan menghadapi kondisi tersebut,” ujarnya.
Rudi mengungkapkan, berdasarkan data, 47 persen netizen atau warganet di Indonesia kurang sopan dalam menggunakan media sosial. Kurang sopan ini artinya memberikan reaksi yang terlalu reaktif sehingga menimbulkan efek yang negatif.
“Yang paling populer dalam penggunaan media sosial (medsos) itu adalah WhatsApp yang pemakainya sudah mencapai 15,7 persen dari jumlah penduduk se-Asia. Kedua pengguna Instagram sudah mencapai 14,5 persen, disusul dengan pengguna FB, WeChatt dan Tiktok yang juga banyak penggunanya,” ungkap Politisi PDI-P ini.
“Tentu ini kita harapkan teman-teman anak muda ini, kita bukannya menanggapi kemajuan teknologi ini bukan dengan sesuatu yang destruktif tapi sesuatu yang positif. Dari 47 persen yang sekarang terjadi itu, kita harapkan dengan motor anak muda dan mahasiswa ini Indonesia menjadi negara yang sopan, ramah dan bersahabat,” pintanya.
Lanjut Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan, dari hasil survey tersebut, yang perlu diingatkan adalah untuk negara pengguna medsos yang paling tidak sopan itu adalah Indonesia yang berada pada posisi 76 digit, hampir 100 digit. Bayangkan saja, Indonesia meraih nilai 76 karena ketidaksopanan dalam menggunakan medsos.
“Saya berharap generasi muda saat ini khususnya yang ada di Bangka Belitung harus mempelopori pengguna medsos yang sopan dan bijaksana, seperti Malaysia dan negara-negara lainnya yang cukup sopan dalam menggunakan medsos,” harapnya.
Tidak hanya di instansi pemerintah, swasta saja sudah mulai melihat jejak digital itu, sehingga perlu diingatkan agar semua tahu dan sadar.
“Jangan sampai kita ditolak karena jejak digital (yang kurang baik), mudah-mudahan kita bisa menjadi diterima karena jejak digital yang bagus,” jelasnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi dengan merangkul generasi muda, pemerintah mengambil kebijakan dan tanggungjawab dalam menghadapi kondisi saat ini, agar dapat memberi penjelasan kepada generasi muda yang sangat aktif dan sangat berperan di dunia digital saat ini.
“Gunakanlah medsos untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan pendidikan kita. Kembangkan diri kita dan jadikan diri kita orang yang serba pintar agar nanti kita bisa menjadi pemimpin di Republik ini,” tutupnya. (wa)