MUNTOK, LASPELA — Pemilik Outlet elpiji non subsidi bright gas di Kampung Jawa, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Wiwid, menyampaikan gas 12 kilogram mengalami kenaikan sejak 10 Juli 2022 lalu.
“Gas 12 kilogram naik 10 Juli. Naik Rp22.500. Sebelumnya harganya Rp192.000 jadi Rp215.000,” ungkap Wiwid saat ditemui, Kamis (21/7/22).
Kenaikan harga gas ini diduga menjadi pemicu beralihnya pengguna gas 12 kilogram ke gas 3 kilogram. Sedangkan gas molen tersebut, juga sulit didapatkan, seperti dikeluhkan warga Muntok beberapa waktu lalu.
Walaupun tidak menampik adanya peralihan itu, namun diakui Wiwid kenaikan tersebut belum terjadi di ouletnya. Masih banyak konsumennya tetap mencari gas 12 kilogram, dibanding gas 3 kilogram yang harganya jauh lebih murah.
“Minat pembeli masih sama, nggak menurun karena gas ini kan kebutuhan. Jadi, mau tidak mau mereka tetap beli walaupun harganya mahal. Mungkin karena harga mahal tadi ya mereka beralih? tapi kita sebagai penyuplai gas sama aja sih,” ungkapnya.
Wiwid mengungkapkan, meskipun gas non subsidi mengalami kenaikan, untuk gas subsidi harga tetap sama sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) senilai Rp18.000, dan pendistribusian di tempatnya tetap sama, tidak ada pengurangan dari agen.
“Gas 3 kilo nggak naik, cuma yang non subsidi aja yang naik. Kita masuk gas 3 kilo kan Selasa sama Jumat. Disalurkan ke masyarakat daerah sini lah, nggak ada dijual sama toko-toko,” katanya. (Oka)