SUNGAILIAT, LASPELA — Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Air Kenanga, yang berlokasi di Jalan Pepabri, Sungailiat diklaim memiliki segudang program unggulan.
Tak hanya di bidang akademik, sekolah yang memiliki lapangan basket terbesar ini juga menonjolkan pendidikan di bidang non akademik (ekstrakurikuler).
Kepala SMP YPK Air Kenang Indra Gautama Putra mengatakan, program unggulan tersebut meliputi tiga bahasa, dan information technology (IT).
“Ada tiga bahasa yang menjadi program unggulan kami, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin. Kemudian, kami juga memiliki pembelajaran IT,” kata Indra, Selasa (19/7/2022).
Selain basket yang memang menjadi olahraga paling digemari oleh para siswa, para siswa SMP YPK Air Kenanga juga dilatih untuk mengasah kemampuan di bidang olahraga seperti bulu tangkis, atletik, barongsai, karate dan silat.
“Seluruh siswa yang berprestasi baik di akademik maupun non akademik akan diberikan beasiswa. Hal ini sebagai pendorong minat belajar siswa agar terus berprestasi,” ucapnya.
Indra juga mengatakan, sekolah tersebut memiliki slogan HEBAT (Handal, Energic, Bersinergi, Amanah dan Tanggung jawab), dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan hebat agar mampu berdaya saing dengan daerah luar.
Pada tahun ajaran 2022/2023, SMP YPK Air Kenanga menerima sebanyak 80 siswa yang berasal dari beberapa kecamatan yakni Kecamatan Pemali, Merawang, dan Sungailiat.
Dikatakannya, para siswa tersebut kini sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar sejak 18 hingga 20 Juli 2022.
Adapun materi MPLS yang disampaikan meliputi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib sekolah, dan esktrakulikuler, pengamalan 4 pilar kebangsaan, program belajar, 5 kunci keamanan memilih pangan, dan materi lainnya.
“Materi IT juga sangat penting disampaikan, karena pada saat ini semuanya berhubungan dengan IT. Maka kita harus siap untuk menerima perubahan. Sedangkan untuk materi bahasa Mandarin diberikan agar siswa mampu memahami pengenalan awal bahasa Mandarin, karena tidak semua sekolah mendapatkan mata pelajaran tersebut,” katanya. (mah)