Yandi Sebut Pengrusakan Rumah Dewa Kubur Sama Dengan Injak Kepala Warga Orang Tionghoa

TOBOALI, LASPELA – Salah satu pengurus Yayasan Dharma Bhakti Toboali, Yandi mengungkapkan kejadian pengrusakan ini bukan kali pertama terjadi di lokasi kompleks pemakaman tionghoa Toboali, tapi sudah kesekian kalinya.

Ia menuturkan, beberapa hari sebelum pengrusakan rumah dewa kubur, pihaknya sempat menemukan pengrusakan sejumlah aset milik yayasan Dharma Bhakti berupa atap genteng hancur.

“Beberapa hari sebelumnya kami mendapatkan beberapa genteng milik yayasan Dharma Bhakti pecah, tapi kami tidak ambil pusing, kami gantikan dengan yang baru. Tapi untuk pengrusakan kali ini sudah keterlaluan perbuatan mereka,” ungkap dia, Kamis, 14 Juli 2022.

Menurut Yandi, dengan dirusaknya rumah dewa kubur sama saja menginjak kepala orang etnis tionghoa di Toboali ini.

“Kalau sudah merusak raja kami itu yang duduk di pondopo itu sama saja menginjak kepala kami warga cin di Toboali,” ujar dia.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat bagi yang tidak mempunyai kepentingan di larang masuk ke dalam kompleks pemakaman tionghoa Toboali itu.

“Kita meminta masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan di dalam area kompleks pemakaman tionghoa Toboali untuk tidak memasuki kawasan pemakaman, guna menghindari perbuatan yang tidak diinginkan,” imbau Yandi. (Pra)