NAMANG, LASPELA– Terkait kegiatan dinas luar (DL) para pejabat Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) ke Yogyakarta dalam rangka character building, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bateng, Batianus menyebut bahwa itu adalah hal yang wajar.
Berdasarkan surat undangan dengan Kop surat Sekretariat Daerah Kabupaten Bateng dengan nomor : 893/2606/BKPSDMD/2022 tanggal 11 Juli 2022, daftar undangan yang akan mengikuti kegiatan character building termasuk bupati Bateng, wakil bupati Bateng, sekda Bateng, staff ahli, asisten, kepala PD, direktur Rumah Sakit Pratama Bateng, direktur RSUD Bateng, hingga camat dan lurah se-kabupaten Bateng dengan jumlah sekitar 50 orang.
Menurut Batianus, pejabat-pejabat di Kabupaten Bateng khususnya eselon 2 perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengikuti kegiatan character building.
“Menurut saya itu hal yang wajar ya, tentunya sekelas eselon 2 perlu peningkatkan kapasitas, bisa lewat character building atau cara lainnya,” kata Batianus, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, kegiatan bersama yang dilakukan dengan melibatkan beberapa pejabat perangkat daerah (PD) bisa menjadi kesempatan yang sangat baik dalam membangun harmonisasi di tingkat pejabat PD di Kabupaten Bateng.
“Karena acara ini dilaksanakan secara bersama oleh beberapa PD tentunya akan sangat baik dalam membangun harmonisasi di tingkat pejabat Pemkab Bateng. Karena membangun Bateng perlu sinergi yang baik dan maksimal antar PD, tidak ada lagi ego antar PD yang selama ini terbangun,” katanya.
Ia mengatakan terkait anggaran, setiap PD sudah menyiapkan anggaran perjalanan dinas, namun ia berharap agar pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas.
“Kalau masalah anggaran setiap PD sudah ada anggaran perjalanan dinas. Namun saya harapkan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasanya. Yang jelas kepala PD itu jangan keseringan DL, prioritaskan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Terkait pemilihan tempat DL di Yogyakarta, menurut Batianus hal itu mungkin saja untuk mendapatkan suasana baru untuk menghilangkan kejenuhan.
“Kalau ditanya kenapa harus di Jogja, mungkin untuk mendapatkan suasana baru menghilangkan kejenuhan,” kata Batianus.(Jon)
