banner 728x90

Kasus PMK di Bangka Bertambah 118 Ekor, Ditularkan Melalui Manusia

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

SUNGAILIAT, LASPELA — Sebanyak 118 ekor sapi di Kabupaten Bangka menambah daftar panjang kasus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanpertan) Kabupaten Bangka Krisnaningsih mengatakan, bertambahnya kasus sapi terkena PMK akibat penularan manusia.

banner 325x300

“Diketahui, masyarakat sudah mulai membeli hewan kurban dari pedagang ke pedagang sapi yang lain atau berpindah kandang untuk mendapatkan sapi yang disesuaikan. Saat bersamaan, ada sapi yang terinfeksi PMK, kemudian menular melalui manusia atau calon pembeli,” ungkapnya, Sabtu (2/7/2022).

Dengan bertambahnya ratusan kasus PMK, kata dia, total kasus terhitung sejak 26 April 2022 hingga sekarang mencapai  610 ekor sapi, di mana 465 ekor sapi sembuh, dan 124 ekor sapi masih dalam proses penyembuhan. Sedangkan 3 ekor sapi mati, serta 18 ekor sapi dimusnahkan atau potong paksa.

Dia mengatakan, sapi yang terifeksi PMK semuanya sapi yang diperuntukan hewan kurban yang sebelumnya didatangkan dari luar pulau Bangka.

Selain itu, ia juga mengatakan sebaran varian PMK sudah menular pada kambing yang berada di kawasan yang sama dengan sapi yang tersuspek.

“Untuk kambing yang tertular PMK belum kami data karena masih tergolong ringan dilihat dari air liur kambing,” ujarnya.

Menurut Kristinaningsih, pihaknya memperketat pengawasan di lapangan guna mencegah bertambahnya sebaran PMK, terutama di daerah yang kasus PMK cukup tinggi.

Krisnaningsih mengatakan, virus PMK mudah menyebar ke sapi atau kambing yang lain, jika dalam satu kawasan ditemukan satu kasus maka dengan mudah menular ke sapi yang lain.

“Kami memberikan kesempatan pendampingan membantu masyarakat mendapatkan sapi atau kambing kurban yang sehat dari pedagang,” ucapnya (mah).

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version