PANGKALPINANG, LASPELA – Tahun ini ketersediaan hewan kurban baik sapi dan kambing tidak sampai 2. 000 ekor. Ketersediaan sapi sekarang hanya 500 hingga 700 ekor, sementara kambing hanya 50 ekor. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, Jumat (24/6/2022).
“Untuk kuota kurangnya kita sudah minta penambahan melalui Provinsi sebanyak 1.000 ekor untuk persiapan Iduladha, itu kuotanya ya, tapi dalam pengiriman kan bertahap tidak langsung mencapai 1.000, bisa jadi 1.000 bisa jadi juga tidak mencapai itu,” katanya.
Sekarang, pihak Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang hanya mendatangkan sapi dari Lampung dan sapi impor limosin. Sementara, pengiriman sapi dari Madura tidak diterima untuk mengantisipasi banyaknya sapi Madura yang terkena PMK.
“Itu juga dibatasi. Sapi yang datangpun harus dikarantina selama 14 hari dan harus diawasi, tidak boleh sapi yang baru datang langsung di sebarkan,” tuturnya.
Tahun lalu untuk ketersediaan hewan kurban di Babel sendiri diketahui sebanyak 4.500 ekor sapi dan 7.000 ekor kambing, namun di tahun ini dengan adanya PMK inilah yang mengakibatkan ketersediaan tidak mencapai 2.000 ekor. Dengan adanya wabah PMK ini juga, Samri menilai banyak masyarakat yang membatasi dalam mengkonsumsi daging sapi.
“Karena mendengar ini, minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging juga berkurang, untuk itu sekarang kita lebih fokus untuk sosialisasi kepada masyarakat, dari sebab dan dampaknya,” katanya.
Sementara itu, virus PMK pada hewan ternak ini tidak menular ke manusia, namun manusia dapat menjadi tempt inangnya tersebar dari kandang ke kandang.
“Jika manusia ke satu kandang dimana hewan ternak mengidap PMK, lalu manusia pindah ke kandang yang lain inilah penyebab tersebarnya virus PMK, untuk itu manusia jangan langsung dari satu kandang ke kandang lain, harus ganti baju dulu,” ujarnya. (dnd)