MUNTOK, LASPELA — Dinas Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Bangka Barat (Babar), akan melakukan evaluasi sistem parkir di Pasar Tradisional Muntok, yang sebelumnya menerapkan sistem manual dengan tiket yang dikerjakan oleh juru parkir (jukir).
Kabid Perhubungan Disperkimhub Babel Juswardi mengatakan, pihaknya akan melakukan pembaharuan sistem parkir dengan menerapkan sistem portal dan e-tiket di pintu masuk pasar.
“Mungkin ke depan keinginan Pak Wabup kita akan menggunakan e-tiket, kemungkinan akan ada portal-portal. Kalau (mesin) itu tidak akan ada bantahan dari masyarakat, kalau sekarang kan yang manusia, masih ada rasa-rasa dak enak ya sudah lah, kalau mesin dak mungkin,” jelasnya, Kamis (2/6/22)
Menurut Juswardi, sistem portal dan e-tiket akan berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pemungutan retribusi parkir, dibanding dengan cara manual yang masih memiliki kendala.
Para jukir maupun pengawas seringkali menemui kendala di lapangan, seperti kurangnya antusias masyarakat dalam membayar karcis parkir dengan alasan tertentu.
“Kadang keluhannya dari masyarakat sendiri lah, dan jukir ini juga banyak mengeluh, pengawas juga banyak mengeluh. Sebenarnya kalau saya lihat di Muntok ya, kesadaran masyarakat lah yang perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Jika menemui kasus seperti itu, dikatakan Juswardi, terkadang para jukir tidak mau memaksa karena tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini pula, katanya, menjadi alasan rencana pihaknya akan menerapkan sistem e-tiket.
“Ada yang bilang kami cuma ngopi di sini, ada yang bilang saya pedagang di sini, saya cuma lewat. Nah, ini yang salah, karena para jukir ini tidak mau memaksa, kalau memaksa nanti jadi bentrok, ribut masyarakat, hal-hal seperti itu lah,” katanya
Dari sistem karcis yang dikerjakan jukir saat ini, pendapatan retribusi pajak parkir untuk di Pasar Tradisional Muntok, dalam perbulannya mencapai Rp130 juta, dan harapannya dengan sistem e-tiket akan lebih dari itu.
“Pendapatan kita stabil, kalau bulanan itu di angka 130-an juta lah, kalau sekarang target belum sampai, karena target kita kan harus setahun. Kalau enam bulan bisa mencapai tapi harus pake alat, bukan orang lagi yang jaga,” jelasnya. (Oka)