TOBOALI, LASPELA – Sejumlah masyarakat nelayan dan petani di kawasan Merbau dan sekitarnya melakukan aksi pembakaran spanduk yang mendukung penambangan di laut Merbau dan sekitarnya menggunakan Ponton Isap Produksi atau PIP, Kamis, 2 Juni 2022.
Spanduk yang bertuliskan dukungan rencana aktivitas pertambangan di wilayah Merbau dan sekitarnya menggunakan PIP bertebaran di sejumlah titik di Kecamatan Toboali yang dinilai sebagai bentuk provokatif terhadap masyarakat menolak penambangan di laut Bangka Selatan tersebut.
Terpantau, sejumlah masyarakat mengumpulkan hingga membakarkan spanduk dukungan di pesisir pantai Merbau sebagai bentuk penolakan.
“Jadi begini, kita merasa kecewa dengan mengatasnamakan nama warga dalam spanduk itu yakni warga Rias, Temayang dan Merbau sedangkan warga tersebut tidak ada yang setuju,” kata Bujil Sani selaku Ketua Tani Sawah Desa Rias saat aksi berlangsung.
Ia menyebutkan, bahwa dengan adanya spanduk tersebut membuat situasi dan kondisi tidak kondusif serta bernuansa memprovokasi. Ditegaskannya pula dengan ada aksi pembakaran spanduk sebagai bukti bahwa warga menolak keras rencana aktivitas pertambangan PIP di wilayah Merbau dan sekitarnya.
“Tentunya dengan adanya spanduk semacam seperti itu, bisa membuat memprovokasi warga kita,” ujarnya
“Pertama kali saya tahu sekitar 8 pagi, spanduk ini di sepanjang jalan jendral Sudirman sudah terpasang, dan setelah itu kami bersama warga mencopotnya kemudian kita lakukan pembakaran,” ungkapnya.
Dengan adanya aksi bakar spanduk menurut Bujil, semoga dapat memberikan efek jera kepada siapapun yang mencoba menghianati tanah kelahirannya. Apalagi mencoba mencari keuntungan pribadi dengan aksi dukungan tersebut.
“Yang jelas mengganggu dengan adanya spanduk seperti ini, sudah jelas warga kami tetap menolak aktivitas tambang di wilayah Merbau dan sekitarnya,” pungkasnya. (Pra)