Dialog Bersama Pj Gubernur dan Ketua DPRD, Ini yang Disampaikan Aji Tare dan Para Tokoh Adat Belitung

BELITUNG, LASPELA – Tokoh Presidium pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Belitung, Mochtar Mutong, mengatakan, bahwa terbentuknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui perjuangan dan pergerakan, dengan tiga tahapan, antara lain, tahun 1957- 58, 1968 – 69 dan tahun 1971.

“Di tahun 71 ini mungkin banyak lupa, kalau kita punya ikrar tanjung kelayang. Jika bapak dan kuping (telinga) kita pernah mendengar yang namanya kesetaraan-kesetaraan,  sebenar dasarnya dari itulah dari ikrar tanjung kelayang,” kata Muchtar Mutong yang akrab di sapa Aji Tare, di Wisma boungenvile tanjung pandan Belitung, Sabtu (15/05/2022) malam.

Lebih jauh dijelaskannya, bahwa ada lima point di ikrar tanjung kelayang, kata-kata kesetaraan lahir pada tahun 2000, padahal katanya, di tahun 1971 ada ikrar tanjung kelayang di mana 1971 itu jauh lebih kuat ruhnya.

Dikatakannya, bahwa ikrar itu proses pergerakan,  perjuangan, bukan terlahir dari langit dan perut bumi dengan begitu saja, atau hadiah, itu tidak, tetapi melalui proses perjuangan melalui pergerakan.

“Sehingga bapak dalam mengelola bangka belitung dalam satu tahun ini jika berpedoman dengan itu insyaallah. Karena intinya kebersamaan, ada Bangka ada belitung,” imbuhnya.

Selain itu, ia berharap untuk dapat menjaga pulau Belitung dari tambang Laut, menurutnya organisasi pemerintahan di Bangka Belitung perlu dilakukan penataan kembali. Tak hanya itu, katanya, perlunya perhatian dan dukungan yang lebih terhadap sektor pariwisata, apalagi tak lama lagi Belitung dipercaya untuk menjadi tuan rumah Pelaksanaan G20.

“Tapi tidak usah heran pak Pj Gubenur, karena Belitung ini memang negeri rahmatan illahi. Lahirnya seorang aidit, yusril, andre hirata, lahirnya seorang ahok. Tapi itulah Belitung punya karakter sendiri,  tapi yang jelas letak geografis nya yang membuat rakyatnya survive sehingga cerdas bagaimana melakukan upaya bisa hidup dan besar,” terangnya.

Jalan Poros Tanjung Pandan Manggar lewat Kampit, katanya, jalan poros di bangka belitung antar kabupaten yang paling jelek yaitu jalan dari Tanjung Pandan-Manggar melewati Kampit, menurutnya, dengan baik nya jalan poros tersebut maka perkembangan pariwisata di kabupaten Belitung Timur akan meningkat.

“Karena kalau kawasan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) kawasan ekonomi khusus (KEK) hidup, maka itulah jalan yang paling tepat. Karena kami di Presidium selalu diskusi, walaupun kami di tanjung tetapi perhatian kami ke Belitung Timur itu terus dan serius,” tegasnya.

Abdul Hadi Ketua Lembaga adat melayu (LAM) Belitung, mengatakan bangga terhadap Pj Gubernur Babel, pasalnya, Pj Gubernur merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Pertambangan (Minerba) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami sangat bangga pak, ada orang kita menjadi Dirjen, apalagi sekarang menjadi Penjabat Gubernur. Jadi dua fungsi yang hebat untuk membangun Babel,” ungkapnya.

Ia berharap, agar dapat menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan alam di bangka belitung.

“Lingkungan hidup, karena kami daerah tambang,  ini rusak. Kita siap bersinergi, Jadi tolong di tata lingkungan hidup. Karena ini sebagai pondasi untuk anak cucu kita,” tukasnya.

Mukti Ketua lembaga adat kedukunan Belitung, mengatakan, Ada 207 dukun atau dukun Kampung di Belitung, dukun ini untuk menjaga masyarakat di belitung. Untuk itu, ia Berharap adanya solusi dari pemerintah terhadap menurunnya harga komoditas sawit dan untuk menjual hasil panen masyarakat.

“Macetnya harga sawit, jadi bagaimana cara jalan keluarnya. Karena PT tidak Terima sawit masyarakat, biarpun ada panen sawit masyarakat tapi bagaimana menjual buahnya kalo tidak di terima,” harapnya.

Sementara itu, Ibnu Haban Ketua DMI Belitung, berharap agar kedepan Pembangunan dan kesejahteraan di Bangka Belitung menjadi lebih baik lagi.

“Mudah”an babel ke depan menjadi lebih baik. Pentingnya adanya islamic center di belitung sebagai wisata religi,” harapnya.

Edi haryadi tokoh pemuda belitung, mengingatkan, agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat lebih memperhatikan dan mensupport kegiataan yang berhubungan dengan Pemuda.

“Dengan adanya perhatian lebih kepada pemuda, seperti adanya Program kegiatan  yang menyentuh pemuda maka otomatis akan mengurangi faktor terjadinya pernikahan dini dan kenakan remaja,” tutupnya.rill/(wa)