PANGKALPINANG, LASPELA – Isu banyaknya pekerja luar daerah yang datang ke Pangkalpinang membuat masyarakat mengeluh. Hal ini pun menjadi perhatian Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rudi Kurniawan saat memaparkan pandangan terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota, pada rapat paripurna 18 Maret lalu.
Rudi menuturkan lapangan pekerjaan harus terbuka lebar, dan menyerap tenaga kerja putra/putri terbaik Pangkalpinang, jangan lapangan yang tersedia diisi oleh tenaga kerja luar.
“Harus terbuka lapangan pekerjaan ini, dan putra/putri terbaik kita menikmati, jangan lapangan pekerjaan yang tersedia di Pangkalpinang, justru diisi oleh tenaga kerja luar Pangkalpinang,” katanya saat memaparkan hasil kerja Pansus 12 saat itu.
Teguran ini ditanggapi oleh Kabid Tenaga Kerja (Naker) Dinas PTMPTSP Naker Kota Pangkalpinang Amrah Sakti. Ia menuturkan, hingga saat ini hanya 7 hingga 8 orang tenaga kerja asing yang berdomisili di Pangkalpinang.
“Mereka memang tinggal di sini, berdomisili di sini dan bekerja untuk Pangkalpinang tok, namun ada juga yang mereka bekerja lebih dari 1 wilayah maka perizinannya di pemerintah provinsi,” katanya, Rabu (11/5/2022).
Sementara itu, untuk perusahan multi seperti Alfamart dan Indomaret, Amrah mengungkapkan jika prinsipnya adalah tenaga kerja terbuka.
“Contohnya saja Alfamart dan Indomaret kan berada di seluruh Indonesia. Kalau misal di Pangkalpinang ada karyawan 20, mereka kurang 5 orang. Kalau merekrut karyawan baru itu beban cost biaya, tapi di Jambi lebih banyak karyawannya maka yang di Jambi ini yang dikirim ke sini,” katanya.
“Namun jika mereka merekrut tenaga luar, kami sudah potong dan kami sudah blok, mereka harus prioritaskan tenaga kerja lokal,” ujarnya. (dnd)
Leave a Reply