PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rapat koordinasi dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan peningkatan mutu pengelolaan administrasi Sekolah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Selasa (10/5/2022) di Hotel Swissbell.
Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ervawi mengatakan, MKKS merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan dan tidak dalam rangka korporasi atau untuk mengambil keuntunga dari perhimpunan. Keanggotaan bersifat tetap dan tidak mengikat pada sekolah dan guru yang mengajar didalamnya.
“Koordinasi MKKS meliputi KKG atau kelompok kerja guru pada tingkatan sekolah dasar dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada tingkatan sekolah lanjutan menengah dan atas. MKKS berfungsi pula sebagai perpanjangan kepala sekolah menanggapi kebijakan pemerintah dan implementasinya di sekolah, misalnya dalam hal kebijakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” kata Ervawi dalam sambutannya.
Disampaikan Ervawi, MKKS harus bersinergi dengan komitmen sekolah yang merupakan wadah orang tua siswa untuk dapat sumbang hal materil maupun non materil yang berkaitan dengan mutu penyelenggaraan satuan pendidikan ditingkat sekolah.
“Perlu adanya kolaborasi dan bersinergi dalam membangun sekolah di Babel, salah satunya dengan cara meningkatkan sumber daya manusia,” ujarnya.
“Semua anak Babel harus mampu berkompetisi, tidak hanya siap dalam kanca nasional tetapi hingga kanca internasional,” tambah Ervawi.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengimbau agar semua pemangku kepentingan untuk mendukung masyarakat yang cerdas karena itu tanggung jawab bersama.
“Masyarakat cerdas harus didukung karena itu tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
Erzaldi menambahkan, dalam dunia pendidikan yang harus ditanamkan para guru kepada siswa, tidak hanya perkara karakter dan etos kerja saja tapi bagaimana anak-anak siap membaca peluang yang ada dimasa mendatang, sehingga mereka bisa melakukan penyesuaian diri dari awal.
“Kalau hal tersebut tidak dilakukan dan dunia pendidikan tidak bisa melihat peluang, maka kita bisa dikatakan gagal dalam mengambik kebijakan dalam mendidik siswa,” tutupnya.(wa)
Leave a Reply