SUNGAILIAT, LASPELA — Dinas Sosial Kabupaten Bangka menyebutkan bahwa penerima bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH banyak yang tidak sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat atau KPM.
Koordinator PKH Kabupaten Bangka, Ester Yuliani mengatakan kasus tersebut sering terjadi pada lansia.
“Lansia ini kalau tinggal sama keluarga kebanyakan uangnya (bantuan) gak nyampai,” kata Ester, Selasa (19/4/2022).
Hal itu, jelas Ester, ada anggota keluarga lainnya yang dengan sengaja mengambil bantuan tersebut tanpa sepengetahuan penerima manfaat.
“Ada kasus kejadian kemarin, dilaporan kami bantuan itu sudah masuk ke rekening, tapi di saldo mereka kosong. Setelah diselidiki ternyata ada anaknya yang duluan mengambil uang tersebut di ATM. Dan kasus seperti ini banyak sekali terjadi,” terang Ester.
“Awalnya memang tidak ngaku, setelah kita bongkar rekaman CCTV yang ada di ATM barulah si anak ini nangis-nangis dan mengakui,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya mengatakan bahwa fungsi pendamping sangat dibutuhkan. Salah satunya untuk memastikan apakah KPM sudah menerima bantuan yang sesuai.
Bahkan tak sedikit jika KPM hanya menerima uang 200 ribu dari jumlah nominal bantuan.
“Pendamping kami itu keliling setiap hari. Mereka selalu bertanya, nenek sudah nerima uangnya belum, atau nenek nerima uangnya berapa. Karena ada juga yang hanya menerima 200 ribu, ada yang sama sekali tidak dikasih sama cucunya. Alasannya ilang dan lain sebagainya,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan sedikitnya ada 24 orang pendamping tersebar di delapan kecamatan yang siap mengawasi bantuan PKH tersebut.
“Ada 5641 orang yang terdaftar dalam PKH. Tugas kami cukup berat karena itu tadi harus memastikan bahwa KPM sudah menerima bantuan tersebut,”
tuturnya. (mah)