PANGKALPINANG, LASPELA – Pempek merupakan salah satu kuliner yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Makanan khas Palembang ini biasanya pempek terbuat dari ikan. Seiring perkembangannya pempek memiliki berbagai varian rasa seperti udang dan cumi.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pempek tidak hanya terbuat dari ikan saja, namun ada juga pempek udang yang rasanya tak kalah enak dan gurih.
Melihat peluang usaha pempek udang yang cukup diminati masyarakat, membuat Sundari terus mengembangkan usaha pempek udang yang dijalaninya. Dirinya bahkan sudah memiliki brand sendiri yakni Pempek Udang Ak Sun.
Sundari memproduksi pempek udang di Kawasan Gang Keluarga, Jalan Fatmawati Kampak, Kota Pangkalpinang. Usaha pempek udang yang dijalaninya semakin meningkat setelah dirinya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk pada tahun 2018 silam.
Saat ini dirinya sudah memiliki enam tenaga kerja untuk memproduksi pempek udang, apalagi di Bulan Ramadan seperti ini permintaan akan pempek udang terus meningkat.
Pempek udang Ak sun diproses secara manual mulai dari pengupasan udang hingga kemasan, sehingga kualitasnya sangat terjamin. Saat ini pempek udang Ak Sun telah dikenal masyarakat karena cita rasa yang khas.
Namun, karena proses pembuatan yang masih manual membutuhkan waktu yang cukup lama, hal tersebut menjadi tantangan bagi Ak Sun untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar ke depannya.
Meningkatnya permintaan pempek udang, membuat dirinya terus berpikir agar bisa mengembangkan usahanya. Ia membutuhkan modal untuk bisa meningkatkan produksi.
Dirinya memutuskan untuk memanfaatkan program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk untuk mengembangkan usahanya. Hal ini terjadi berbuah manis, pasalnya setelah mendapatkan modal dirinya bisa membangun rumah produksi dan mendongkrak efektivitas produksi.
“Semenjak menjadi mitra binaan PT Timah alhamdulillah promosi kami semakin naik, PT Timah sangat membantu. Selain itu, saya jadi lebih banyak mengenal teman-teman UMKM dan bisa saling membantu,” jelas Sundari.
Selain bantuan pinjaman modal usaha para pelaku UMKM juga mendapatkan binaan lainnya seperti pelatihan-pelatihan yang membantu memberikan pengetahuan guna memperluas jangkauan pemasaran.
Hal ini juga berdampak pada omsetnya yang terus meningkat. Ia menceritakan di Bulan Ramadan seperti ini Asriyani juga ikut ketiban berkah, pasalnya permintaan udang meningkat tiga kali lipat daripada biasanya.
“Sehari produksi 35-37 kg udang selama Bulan Ramadan, kalau hari biasa 15 kg. Naik tiga kali lipat omsetnya dari hari biasanya, bisa dapat Rp3 juta lebih sehari,” tutur Sundari selaku Owner pempek Ak Sun.
Untuk itu, Sundari berharap PT Timah Tbk kedepannya bisa terus memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.rill/(wa)