Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) menumbing 2022, Polres Bangka Selatan berhasil ungkap delapan kasus diantaranya empat kasus target operasi dan empat kasus non target operasi
Kendati demikian, satu kasus yang belum terpenuhi oleh kepolisian Bangka Selatan yakni kasus perjudian yang masuk dalam operasi pekat menumbing 2022.
“Dalam operasi pekat menumbing 2022, target operasi ada lima kasus TO, tapi terselesaikan ada empat kasus. Satu kasus yang belum terungkap dalam operasi pekat itu yakni kasus perjudian,” kata Kabag Ops, Kompol Albert Daniel Tampubolon saat memaparkan capaian operasi pekat 2022 di ruang Rajawali, Jumat lalu.
Untuk itu, lanjut dia pihaknya akan terus melakukan monitoring terkait adanya dugaan perjudian di wilayah hukum Polres Bangka Selatan.
“Kita akan terus monitor terhadap kegiatan-kegiatan yang meresahkan masyarakat termasuk perjudian,” terang dia.
Diberitakan sebelumnya, Polres Bangka Selatan telah melaksanakan operasi pekat menumbing 2022 selam dua pekan, yakni 21 Maret hingga 1 April 2022.
Dari operasi pekat tersebut, 9 orang berhasil diamankan dari 13 orang yang terjaring operasi pekat menumbing. Dari kasus pencurian, penganiayaan, prostitusi, miras dan penadahan barang curian.
Untuk kasus TO yakni penganiayaan dengan tersangka Andre (25), kasus curat tersangka Iwan (42) residivis, miras satu orang JN alias Lita (35) dan kasus prostitusi dua orang wanita, Ran alias Ini (40) dan Sut (38).
“Sedangkan untuk kasus non TO, dua kasus penganiayaan pertam RN (21) dan YG (18), untuk pencurian dengan dua kasus di Simpang Rimba dengan lima tersangka dan satu orang perempuan dengan kasus penadahan barang curian,” ungkap Albert. (Pra)