PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) sebagai bentuk kerja sama degan PT Kaltimex Energy. Kesepakatan itu untuk pemanfaatan sampah berubah jadi bahan bakar solar.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) bersama dengan Komisioner PT Kaltimex Energy Widi Pancono, di ruang Rapat Walikota, Kantor Walikota Pangkalpinang, Rabu (6/4/2022).
Pada tahun 2021, Pemkot Pangkalpinang dan PT Kaltimex Energy telah menandatangani MoU terkait sampah yang akan diubah menjadi tenaga listrik. Namun, hal ini tidak mencapai kesepakatan dengan PT PLN Persero, sehingga PT Kaltimex Energy kini mengubahnya menjadi bahan bakar.
“Kita dengan PT Kaltimex itu produk sebelumnya tenaga listrik, namun karena tidak mencapai titik akhir dengan PT PLN, maka itu dibatalkan, dan kini kita ingin mengubah sampah menjadi bahan bakar,” katanya.
Hal ini juga untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kota Pangkalpinang, di mana lahan untuk membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang baru sudah tidak ada lagi. Apalagi syarat minimal pembuatan TPA harus 10 meter dari pemukim warga.
“Mana ada lahan kita lagi seluas itu? Untuk itu kita menjalin kerja sama dengan pihak ketiga ini juga untuk mengatasi sampah itu, karena sampah sudah terlalu menumpuknya,” katanya.
Namun dirinya tetap optimis jika Gubernur Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (Babel) akan membantu Pemkot terkait TPA Regional. “Tapi sudah ada statemen dari gubernur hari ini di salah satu berita, bahwa akan ada membangun TPA regional, tapi dari dulu sampai sekarang tidak ada realisasinya, mudah-mudahan nanti ada hasilnya,” ujarnya.
Untuk target mengubah sampah menjadi bahan bakar sendiri, Molen menuturkan pihaknya mengusahakan akan rampung sebelum periode pertama walikota selesai. “Target sebelum periode walikota periode pertama mudah-mudahan selesai, tindak lanjut sudah ada dan actionnya,” katanya.
Sementara itu, Komisioner PT Kaltimex Energy, Widi Pancono menuturkan untuk jenis sampah yang dimanfaatkan ialah semua sampah, kecuali besi. “Semua sampah organik selain besi kami pisahkan,” ujarnya. (dnd)