PANGKALPINANG, LASPELA – Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak yang berpengaruh kepada kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kota Pangkalpinang, sempat menjadi kontroversi dengan maraknya pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Walikota Pangkalpinang, Maulana Aklil (Molen) mengakui dengan kebijakan NJOP ini, popularitasnya menurun, namun dikatakannya, itu merupakan risiko untuk mengarah pada perubahan.
“Nekat, tapi memang selalu ada risiko, yang penting niatan baik. NJOP kita PBB naik, namun nanti imbas ke masyarakat juga, popuralitas aku menurun sejak kenaikan NJOP ini,” ujarnya, Kamis (10/3/2022).
Ia mencontohkan, walikota terdahulunya beberapa kali membatalkan penyesuaian NJOP, tetapi di bawah kepemimpinannya, molen memilih tetap melanjutkan. “Memang masih banyak yang bergejolak, namun hanya sekian persen, tinggal bagaimana kita memberikan pengertian kepada sepersekian persen ini,” katanya.
Jika ada masyarakat yang masih bergejolak, Molen meminta untuk langsung saja menghubunginya. “Masyarakat kalau masih ada yang bergejolak, segera WA ke saya, seperti kemarin ada warga Semabung lama, dia minta hitung ulang, langsung kami turun ke lapangan,” katanya.
“Kalau orang tidak suka dengan kita mau berbuat baik pun pasti tidak suka, habis tenaga pikiran kita kalau mikir seperti itu. Nabi pun dilempar biasa, kalau niat kita baik pasti ada ukurannya di akhirat sana. Jadi tidak usah khawatir yang penting tulus, ikhlas kita kerja,” tuturnya. (dnd)