banner 728x90

DPRD Babel Gelar RDP Bersama PLN, Menyikapi Penyebab Terjadinya Pemadaman Listrik

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memanggil pihak PT. PLN Unit Wilayah Babel untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mempertanyakan kendala yang terjadi  dalam kurun waktu yang singkat PLN melalukan pemadaman listrik secara bergilir.

Dalam pertemuan tersebut di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Babel Herman Suhadi, dengan didampingi Wakil Ketua DPRD Amri Cahyadi, Anggota Komisi III, Anggota DPRD lainnya, serta di hadiri langsung GM PT. PLN UIW Babel, Amris Adnan, berlangsung di Ruang Banmus Kantor DPRD Babel, Selasa (1/3/2022).

banner 325x300

Ketua DPRD Babel Herman Suhadi mengatakan, pihaknya mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan PLN IUW Babel terkait permasalahan pemadaman listrik yang saat ini terjadi.

“Kami berharap dalam RDP ini, pihak PLN IUW Babel lebih dapat mengoptimalkan dan mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik khususnya di Wilayah Babel, agar kebutuhan listrik masyarakat dapat terpenuhi,” kata Herman kepada awak media.

Disampaikan Herman, kejadian ini masyarakat bergejolak kembali, karena menurutnya listrik adalah sumber yang menyangkut hajat orang banyak.

“Kita tahu persis, bahwa listrik salah satu yang menyangkut hajat hidup orang banyak, karena di segala sektor menggunakan listrik,” ujarnya.

Oleh karna itu, Ia berharap pihak PLN IUW Babel lebih dapat mengoptimalkan dan mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik khususnya di Wilayah Babel, agar kebutuhan listrik masyarakat dapat terpenuhi.

“Kami sangat berharap, jaringan Interkoneksi segera direalisasi secepat mungkin. Surpluse (Ketersedian cadangan), kami berharap program PLN Babel masih tetap mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik yang ada di Babel. Misalnya di Air Anyir, Muntok, dan Belinyu yang pernah menjadi pembangkit listrik terbesar se-Asia Tenggara,” pinta Politisi PDI-P ini.

Dia menegaskan kepada pihak PLN IUW Babel agar tidak ada pemadaman listrik lagi khususnya menjelang bulan Puasa  Ramadhan nanti.

“Tidak lama lagi kita akan memasuki Bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, untuk itu sekali lagi saya katakan agar jangan lagi ada pemadaman, karena kalau sampai byarpet  lagi, otomatis masyarakat akan bergejolak kembali,” tegas Herman.

Sementara itu, General Manager PT. PLN Persero UIW Babel, Amris Adnan mengatakan, untuk saat ini tidak ada pemadaman listrik bergilir lagi, karena stok Batubara sudah masuk, dan pada akhir bulan Maret nanti jaringan Interkoneksi dari Sumatera ke Babel sudah mulai masuk, cadangan listrik pun sudah cukup.

“Interkoneksi Sumatera-Babel sudah masuk Maret ini, Insyaallah kita punya cadangan yang cukup untuk di Babel lebih dari 60 Megawatt, jadi untuk di Babel daya listriknya sudah memadai,” ujar Amris.

“Kita sudah merencanakan agar kelistrikan di Bangka ini tidak difisit, oleh sebab itu kita bangun interkoneksi Sumatera Bangka melalui kabel laut dengan kekuatan 200 Megawatt,” lanjutnya.

Dengan alasan pandemi, dikatakan nya lagi, sehingga proyek interkoneksi ini terhambat karena terkendala mobilisasi tenaga kerja dan material.

“Rencana nya interkoneksi ini sudah beroperasi di Bulan Agustus 2021, namun karena terjadi Covid yang menghalangi dan terkendala mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi material, sehingga projek ini mundur,” ujarnya

Amris mengakui, jika saat ini PLN UIW Babel tidak mempunyai cadangan jika ada kerusakan disalah satu mesin, sehingga dengan tidak mau harus melakukan pemadaman.

“Jika terjadi satu saja mesin yang mengalami gangguan, maka kami tidak punya mesin pengganti, untuk mempertahankan kondisi kelistrikan. Sehingga yang terjadi pemadaman yang dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Dia menambahkan, dengan jumlah cadangan daya yang semakin menipis, ternyata tidak mampu untuk memenuhi permintaan kelistrikan, apa lagi dengan pertumbuhan tambak udang yang semakin menjamur di Pulau Bangka, sehingga lebih banyak memerlukan sumber listrik.

“Seperti kita ketahui, tambak udang di Bangka ini tumbuh dengan pesat, sehingga menyebabkan cadangan daya di Bangka semakin tipis , sehingga dengan kondisi seperti ini, mengelola cadangan yang semakin menipis itu sulit bagi kami,” tutupnya.(wa)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version