MUNTOK, LASPELA — Pengusaha tahu di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengeluhkan kenaikan harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku untuk membuat tahu. Akibatnya, pengusaha harus mengurangi produksi dan mengecilkan ukurannya.
Seperti yang dikatakan Subandi, ia membutuhkan 35 kilogram kedelai setiap harinya untuk memproduksi tahu. Sebelumnya, harga kedelai Rp8.000 dan berangsur-angsur naik hingga sekarang mencapai Rp12.000 per kilo.
“Meskipun berkurang produksi, harga tahu tidak bisa naik. Cuma paling kita terpaksa mengecilkan ukurannya yang tadinya mungkin, ya kalau lihat yang kecil-kecil ini harap maklum,” ungkapnya, Kamis (24/2/22).
Subandi berharap harga kacang kedelai segera turun karena harga tahu tidak boleh lebih mahal dari sayur-mayur. Selain itu, ia juga kebingungan membayar upah karyawan apabila harga kedelai mahal.
“Keluhan kami ini tidak banyak hanya minta diturunkan harga kedelai itu minimal sekitar sembilan sampai sepuluh ribu. Buat tahu tidak mungkin sendiri, kita perlu ada karyawan dan karyawan kita perlu gaji tidak mungkin kita turun gaji saya,” katanya.
Sementara itu, Samsurizal (65) pembuat air susu kedelai atau biasa disebut thew fu sui mengatakan, bisnisnya ikut terdampak akibat naiknya harga kacang kedelai dan terpaksa juga mengurangi produksi, bahkan sampai kehilangan pelanggan.
“Kita naikkan harga itu kita jadi hilang langganan, cuma karena biasa ada yang ngambil lima puluh ribu karena kita tidak banyak lagi buat jadi ikut yang ngambil berkurang. ini diperparah dengan harga gula naik juga sehingga semakin terasa. Kalau harga dinaikkan nanti orang tidak terbeli lagi,” ungkapnya. (Oka)