Musprov KONI, Momo: Jangan Ada Dagang Politis dan Primordialisme

PANGKALPINANG, LASPELA- Mantan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dharma Sutomo mulai angkat bicara terkait pemilihan calon ketua KONI Bangka Belitung periode 2022-2026 dalam musyawarah provinsi (Musprov) KONI mendatang.

Meski saat ini tim penjaringan berkas calon ketua KONI masih bekerja, namun kata Momo panggilan akrab Dharma Sutomo dirinya mulai mencium gelagat adanya kepentingan politis dan Primordialisme dalam pemilihan nanti.

Momo berharap pemilihan ketua KONI dapat dilakukan secara demokratis dan menjual program kerja serta melihat rekam jejak para kandidat.

“Yang harus menjadi acuan adalah orang yang memiliki kapabilitas, integritas, program yang jelas dan terukur, organisatoris dan sarat pengalaman, serta memiliki networking yang luas,” ujar Momo kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).

Selain itu, kata pengacara senior ini, ketua terpilih nantinya dapat membawa lembaga KONI lebih maju dan profesional.

Menurut dia pula, ketua terpilih nantinya  dapat membuat kebijakan yang memajukan olahraga dan mensejahterakan para atlet disamping memberikan solusi dari sebuah permasalahan dan tidak bersikap stagnan serta menunggu.

“Terutama soal anggaran. Karena biasanya persoalan anggaran ini akan menjadi kendala dalam setiap kepengurusan. Bagaimana ketua terpilih nantinya dapat menjawab tantangan itu semua. Jangan gara-gara anggaran menjadi alasan sehingga olahraga tidak membuat prestasi,” tuturnya.

Oleh karena itu, dia meminta para voter dapat melihat para calon dengan kacamata objektif dan bermuara pada kemajuan olahraga di Bangka Belitung.

Dia mencontohkan, selama menjadi ketua KONI dari periode 2014-2017 sudah banyak gebrakan yang dibuat oleh kepengurusannya. Mulai dari menjadi tuan rumah Porwil Sumatera hingga mendapatkan 10 medali emas dalam ajang tersebut.

Prestasi dan program yang dibuat masa kepengurusannya itu adalah perpaduan ide semua anggota pengurus yang ada di tubuh KONI. Kata dia, selama menjadi ketua tidak pernah membuat kebijakan program sendiri kecuali dalam hal keputusan yang dianggap penting dan krusial.

“Dalam masa kepengurusan saya, setiap bidang diisi oleh orang yang mempunyai kompetensi dibidangnya sehingga program olahraga yang dibuat menjadi terukur dan memiliki data valid,” jelasnya.

Harapan ini pula yang ingin dia lihat dalam kepengurusan KONI nantinya. Oleh karena itu, kata Momo pemilihan ketua KONI bukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban, tapi memiliki nilai filosofis yang ingin membesarkan KONI sebagai induk dari semua cabang olahraga di Bangka Belitung.

“Makanya saya bilang tadi seorang ketua haruslah orang yang organisator yang dapat memanage pengurusnya sesuai kompetensi sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan yang terukur,” ujarnya.

Dari beberapa kandidat yang sudah mendaftarkan diri sebagai calon ketua KONI periode 2022-2026 menurut Momo baru satu calon yang memenuhi kriteria tersebut.

Meski belum terang-terangan dia menyatakan dukungan, namun dari beberapa sumber yang dihimpun, Momo sepertinya mendukung Apik Rasyidi dalam pencalonan ketua KONI periode 2022-2026.

Menurut sumber media ini, Apik Rasyidi merupakan pengurus KONI era Momo tepatnya sebagai salah satu wakil ketua.(*)