SUNGAILIAT, LASPELA – Gubernur Kepualauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, didampingi Kepala Plt Dinas Pendidikan Babel Ervawi, menghadiri acara penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Politeknik Manufaktur (Polman) Babel dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, di Gedung Serba Guna Polman Babel, Senin (14/2/2022).
Kerja sama antara 26 SMK dan SMA se-Babel ini disebut sebagai bentuk akselerasi, sehingga nantinya para siswa/siswi SMK bisa langsung fokus memilih jurusan perkuliahannya nanti, dan tidak bingung lagi seperti halnya yang sering terjadi saat-saat ini.
“Jadi, penjurusan yang sudah diambil saat SMK, tinggal dilanjutkan ke perkuliahan. Tidak ada lagi yang ujung-ujungnya anak SMK malah ingin jadi polisi, tentara, atau dokter,” ujar Gubernur Erzaldi.
Ia mengatakan, dirinya menyambut baik kolaborasi antara Polman Babel dan sekolah-sekolah yang ada di Bangka Belitung, guna mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Babel yang unggul.
“Ini salah satu bentuk kolaborasi yang bersinergi untuk membentuk siswa/siswi, SDM yang betul-betul unggul untuk menghadapi tantangan global,” kata Gubernur Erzaldi.
Penandatanganan MoU ini menjadi angin segar, setelah Provinsi Babel disebutkan sebagai target industrialiasi timah oleh Presiden RI Jokowi. Ada empat komoditi yang akan dilarang ekspor dan harus dikelola di tempat asalnya, salah satunya timah.
“Ketika kita berbicara timah yang harus dikelola sendiri, maka kita juga perlu mempersiapkan SDM kita,” ujar Gubernur Erzaldi.
Hal inilah yang membuat orang nomor satu di Babel tersebut menekankan perlunya kesiapan SDM Babel untuk menjawab tantangan industrialisasi ini. Karena semakin dekat tempat komoditi itu dihasilkan dengan tempat pengolahannya, maka semakin memiiliki daya saing.
Setelah memberikan sambutan dan ikut serta dalam penandatanganan MoU, Gubernur Erzaldi menyempatkan untuk melihat dokumentasi Gedung Balai Benih Ikan Sentral yang sengaja ditempelkan di papan-papan.
Direktur Polman I Made Andik Setiawan, menunjukkan kepada gubernur mengenai progres dari rancangan mesin pengupas jambu mete, mesin pemotong, dan pembersih purun yang pernah menjadi tantangan dari gubernur untuk empat mahasiswa Polman.
Diketahui, keempat mahasiswa tersebut diantaranya, Mahyudi Darusman dan Fahrul Andre (perancang mesin pengupas jambu mete), Rahmayani (perancang mesin pembersih purun), dan Wenti Triningsih (perancang mesin pemotong purun), yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin angkatan 2019.
“Karena yang diminta gubernur untuk membuat mesin ini adalah mahasiswa baru dan belum mendapatkan banyak materi. Jadinya, kita bantu untuk merancangnya,” ujar Mahyudi.rill/(wa)