PANGKALPINANG, LASPELA – Lingkungan sangat mempengaruhi kepribadian, prinsip, dan cara pandang seseorang. Ketika ingin memiliki gaya hidup entrepreneurship , maka mulailah dengan memilih lingkungan hidup, dan teman yang selalu ingin berperan menjadi entrepreneur .
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Provinsi Kepulahan Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi, saat menjadi pembicara pada acara ‘Ngebaksho’ (Ngaji Asyik Bareng Akhwan Ikhwan Sholeh) yang dilaksanakan di Aula Al Hijrah Jalan Tampuk Pinang Pura, Kota Pangkalpinang, Minggu (16/1/2022).
Tidak sendirian, pembicara lainnya pada acara bertema “Inspiring Entrepreneur Abdurrahman bin Auf Zaman Now” yakni Ustaz Hendi Kurniah, Ustaz Kemas Mahmud, pemilik Roti Qu Mas Haryono. Para peserta Ngebaksho dikisahkan sebuah keteladanan seorang Abdurrahman bin Auf, sahabat Rasulullah yang kaya raya namun rela meninggalkan seluruh hartanya untuk hijrah bersama Rasulullah SAW menuju Madinah.
Saat Abdurrahman bin Auf meninggalkan hartanya, dan tidak memegang uang satu dinar pun, Abdurrahman bin Auf ditawarkan oleh sahabat yang ingin memberikannya harta. Namun, langsung ditolak olehnya. Alih-alih menerima pemberian orang lain dengan cuma-cuma, Abdurrahman bin Auf lebih memilih untuk mencari pasar dan berbisnis.
“ Entrepreneurship atau kewirausahaan itu bukan tentang usaha atau berdagang, tapi tentang perilaku, pola pikir. Ketika kita berjualan dan menjadikan jualan sebagai rutinitas, itu bukan entrepreneur . Seorang entrepreneur akan berpikir bagaimana cara untuk selalu tumbuh, mengembangkan usahanya dan berperan bagi masyarakat,” ungkap Ketua Dewan Pembina Melati.
Dirinya menambahkan, seorang entrepreneur mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kontribusi aktif bagi masyarakat. Menjadi seorang entrepreneur berarti siap untuk segala risiko yang ada, jalan panjang dan sunyi. Dibutuhkan komitmen kuat untuk menjalani hal ini.
“Syukurnya Daarul Mahabbah membuka wadah bagi calon pemimpin dan entrepreneur muda yang ingin memanfaatkan masa muda guna menjalani hal-hal bermanfaat. Ngebaksho ini menjadi tempat yang tepat untuk membangun ekosistem entrepreneur agar terus semangat untuk tumbuh,” jelasnya.
Sebagai pengalaman pertamanya menjadi pembicara dalam acara Ngebaksho, Ketua Dewan Pembina Melati mengapresiasi antusiasme anak muda. Tidak hanya anak muda di usia produktif, tampak ibu-ibu, dan beberapa anak usia belasan tahun ikut menyimak acara yang sama.
Tidak lupa, Ketua Dewan Pembina Melati juga mengingatkan peserta acara untuk tetap semangat mencari ilmu dan mempelajari teknologi. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
“Masa depan adalah tentang peran dan karya yang kalian tawarkan untuk bersinergi dengan teknologi. Dunia digital bukan pilihan tapi menjadi sebuah keharusan. Maka dari itu, saya mengajak siapapun yang hadir hari ini untuk menyiapkan diri menyongsong masa depan,” pungkasnya.rill/(wa)