Catatan Refleksi Hingga Transformasi Masa ke Masa Pemuda Muhammadiyah Babel

Davitri : Bang Faozan Amar  Berjasa Menghidupkan Kembali Pemuda Muhammadiyah Babel

PANGKALPINANG, LASPELA- Nama Davitri tak bisa lepas dari pijakan awal keberlangsungan kader Ortom Pemuda Muhammadiyah di Bangka Belitung.

Meski Davitri bukanlah orang pertama masuk dalam kepengurusan Ortom Pemuda Muhammadiyah. Namun dari tangan dingin beliau inilah Pemuda Muhammadiyah Babel semakin hari semakin bertambah jumlah kadernya.

Davitri mengisahkan orang pertama yang menjadi ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah saat itu adalah Abangda Syarifudin Razak, kemudian Abangda Anugerah Bangsawan kemudian dilanjutkan Davitri.

Davitri bersama Faozan Amar

Davitri sendiri saat itu sebelum terpilih dalam muswil Pemuda Muhammadiyah di Belitung sebagai ketua PWPM di tahun 2010, sudah terlebih dahulu masuk dalam kepengurusan Anugerah Bangsawan. Saat itu posisi Davitri adalah sekretaris selama satu tahun berdasarkan SK periodeisasi 2009-2010.

Kepengurusan dengan Abangda Anugerah ini kata Davitri adalah hasil Rapimwil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Sungailiat Kabupaten Bangka. Saat itu pimpinan pusat menilai ada kekosongan struktur kepengurusan di PWPM Babel.

Oleh Pengurus Pusat saat itu, diutus lah Abangda Faozan Amar sebagai utusan untuk membentuk kepengurusan Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung. “Inilah periodeisasi saya bersama Abangda Anugerah Bangsawan,” kata Davitri.

Kalau mau dibicarakan lanjut ketua KPU Bangka Belitung ini, yang paling berjasa membentuk itu adalah Abangda Faozan Amar yang saat itu meminta segera membentuk kepengurusan PWPM Babel.

Ada cerita menarik dalam waktu itu ingat Davitri, Abangda Faozan Amar ini sempat marah dengan Davitri karena merasa ditelantarkan cukup lama saat sudah berada di Pangkalpinang. Waktu itu Abangda Faozan Amar terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang untuk mengikuti Rapimwil di Sungailiat.

“Waktu itu saya dimintal menjemput Abangda Faozan Amar ini. Saya bersama Amri waktu itu saat bertemu Abangda Faozan Amar ini sempat dimarahin karena merasa ditelantarkan. Saat itu beliau bilang sebagai kader dan pengurus PWPM kenapa tidak siap akan hal seperti ini. Bingung juga saya waktu itu. Dalam benak saya kan saya belum pengurus apalagi kader. Waktu itu saya diminta senior untuk mengurusi pemuda Muhammadiyah ini,” kata Davitri dalam ingatannya.

Namun semuanya itu sirna manakala di Sungailiat saat sambutan di Rapimwil Abangda Faozan Amar ini mengetahui bahwa saya kata Davitri belum masuk struktur dan baru mau akan masuk dalam kepengurusan.

Dr Faisal bersama Faozan Amar

“Sambil sambutan Abangda Amar ngomong nyesel juga saya marahin tadi. O rupanya baru mau masuk struktur. Apapun itu, laksanakan tugas ini dengan penuh keikhlasan,” ucap Davitri meniru ucapan yang disampaikan Faozan Amar.

Transformasi masa itu mulai berjalan

Dalam kisah pemuda Muhammadiyah Babel saat ini kata Davitri,  titik klimaks dalam sebuah pengkaderan yang memiliki daya jelajah begitu hebat dengan komposisi yang begitu solid dan dapat diandalkan.

Davitri membagikan transformasi masa dalam 3 era kepemimpinan. Adapun 3 era yang dimaksud Davitri ini adalah Era pra Kebangkitan yang diinisiasi oleh Abangda Syarifudin Rozak, Abangda Anugerah Bangsawan termasuk Davitri sebagai sekretaris. Periode ini tugasnya mempersiapkan calon kader termasuk menginisiasi terbentuknya Pemuda Muhammadiyah secara nyata bahwa lembaga Ortom Muhammadiyah ini ada di Bangka Belitung

Selanjutnya masuk dalam era kedua yaitu era kebangkitan. Dalam era ini Davitri yang terpilih menjadi ketua PWPM Bangka Belitung periode 2010-2014. Sebagai ketua,
Davitri melakukan movement (bergerak) untuk menghidupkan organisasi yang dituangkannya dalam gagasan brilian yaitu 3 pilar. Pertama membangkitkan infrastruktur organisasi, kedua internalisasi ideologi muhammadiyah. Dan ketiga gerakan dakwah serta kaderisasi. Adapun Mercusuar disini adalah Gatot, Amri, Fadli, Sugita, Andika Saputra, Heriyadi (Boncu),Penti Pedon, Akbar, Affan, Sudarsono, Sugeng, Rio Armanda, Redi Citra, Taufik, Izhar Yulia Amri dan masih ada yang lainnya.

Era ketiga adalah era akselerasi dan diaspora gerakan. Untuk jumlah kader sudah lumayan banyak yang bergabung dalam era ini. Dikomandoi oleh Dr Faisal dan Jefri. Era ini sudah dapat memainkan perannya sebagai kaum intelektual dengan kajian-kajian ilmiahnya. Berbekal pengalaman yang dimiliki Dr Faisal inilah konsep Manhaj menjadi andalan periode ini. Konsep Manhaj ini adalah sebuah gerakan progresif Pemuda Muhammadiyah di Bangka Belitung yang fokusnya adalah dalam proses perkaderan, pengembangan ekonomi kreatif pemuda, gerakan anti korupsi dan gerakan pemuda dalam penataan lingkungan.

Periodeisasi ini diisi oleh Rusdiar sebagai sekretaris, dan bendahara oleh Basit Sucipto dan dibantu oleh pimpinan lainnya seperti Andika  Saputra, Sabpri Aryanto, Iskandar Zulkarnain, Biar M Yamin, Ahmad Tarmizi, Akheri, Ruslan, Dodo cs.

Namun Era Dr Faisal yang saat ini dipecayakan menjadi staf khusus Komisi Yudisial RI ini, tak sampai habis periodenya dikarenakan Dr Faisal mengundurkan diri. Pengunduran ini bukan karena ada sesuatu yang negatif. Karena syaratlah yang mengharuskan dirinya keluar dari posisi ketua. Saat itu Dr Faisal memantapkan diri untuk masuk dalam kontestasi pemilihan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.

Atas kekosongan itu, maka Rusdiar didaulat naik menjadi ketua PWPM dan ditunjuklah Andika Saputra menjadi sekretaris PWPM dibantu Sabpri Aryanto, Sumarno, Akheri, Ruslan, Wahyu Saputra dan lainnya.

Meski transisi, namun dari sisi kapasitas maupun jumlah kader sudah semakin banyak. Masa transisi ini pula yang disebut sebagai era ke empat.

Dalam era ini sebenarnya sudah mematangkan para kader untuk mengisi era kelima yang dinilai sebagi titik klimaks pengkaderan.

Dalam era kelima Pemuda Muhammadiyah Babel, nama Andika Saputra sudah tak asing lagi dalam cerita transformasi masa ke masa pemuda Muhammadiyah di Babel. Berbekal pengalaman inilah Andika menggagas konsep Bergerak Membangun Bersama. Konsep ini pula lantas membawa Pemuda Muhammadiyah Bangka Belitung semakin besar dengan karya-karya kebermanfaatannya.

Ketua Andika bersama pengurus Anjangsana ke rumah ayahanda Kamarudin AK (Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung)

Komposisi yang begitu sempurna dan sangat ideal dalam sebuah organisasi karena diisi oleh Pemuda yang mempunyai daya jelajah dan aktualisasi  tinggi dalam berfastabikul Khoirot/ berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam periode ini juga terbentuk dengan sempurna Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah se Kabupaten Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berikut pimpinan cabang setingkat kecamatan se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Wahyu Saputra)