PANGKALPINANG, LASPELA – Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) atau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar talk show atau dialog dalam rangkaian kegiatan Babel Fair 2021, di Alun-alun Kota Pangkalpinang, Jumat (10/12/2021).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Alternatif sumber pembiayaan untuk UMKM di masa Pandemi Covid-19”, dengan menghadirkan narasumberdari Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Babel, Kepala Dinas UKM dan Koperasi Provinsi Babel, Kepala Divisi pada Pusat Investasi Pemerintah, Kepala Permodalan Nasional Madani (PNM) Pangkalpinangdan Kepala Kantor Cabang Pegadaian Kota Pangkalpinang.
Dalam kesempatan ini, Kakanwil DJPb Babel, Edih Mulyadi mengatakan talk show kali ini menghadirkan beberapa narasumber untuk memberikan informasi kepada masyarakat Babel terkait pembiayaan ultra mikro.
“Terkait pembiayaan ultra mikro itu sangat penting sebagai bagian untuk meningkatkan pembiayaan dan mendorong atau mensupport pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas,” ujarnya kepada wartawan.
Disampaikan Edih, jadi ini satu acara selain menginformasikan terkait peran masing-masing, pihaknya juga menggali bagaimana Kemenkeu pemerintah secara umum memberikan dukungan kepada UMKM terkait pembiayaan.
“Karena berkaitan dengan pembiayaan terhadap UMKM, adalah masalah krusial di dalam meningkatkan UMKM,” katanya.
Dikatakan Edih, adapun peran dari pemerintah dalam membantu UMKM untuk pembiayaan sampai sejauh ini menggunakan beberapa skim yakni, melalui UMI (ultra mikro) dan Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan.
“Untuk pembiayaan KUR ini, kami Kemenkeu membantu suku bunga, berapa pun suku bunga perbankan kepada UMKM melalui KUR ini, maka debitur hanya membayar 6 persen. Dan di tahun 2022 ini ada tambahan subsidi lagi maksimal hanya membayar 3 persen, jadi praktis mereka hanya bayar bunga 3 persen,” tutupnya.(wa)