BBM Langka di Pulau Bangka, Anggota  Komisi VII DPR Kritik Pertamina Lalai

PANGKALPINANG, LASPELA – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), khususnya Pulau Bangka beberapa hari terakhir membuat masyarakat mengeluh. Pengendara rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan BBM tersebut di seluruh SPBU di Pulau Bangka. Bahkan antrian kendaraan mengular di jalanan SPBU hingga hari ini mulai pagi hingga malam.

Melihat itu, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya mengkritik keras kinerja Pertamina terkait kelangkaan BBM di Pulau Bangka tersebut. Ia menilai Pertamina telah lalai atau alpa dalam distribusi BBM kepada khalayak.

Politisi Partai Golkar ini mengaku sejak lama telah memantau distribusi BBM di daerah-daerah kepulauan. Termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang setiap tahun selalu saja kelangkaan BBM terjadi karena alasan cuaca diakhir tahun.

“Persoalan BBM yang langka ini memang terus saya pantau dan saya pun terus berkomunikasi dengan pihak Migas dan Pertamina. Hai ini memang harus kita carikan solusi,, jangan kemudian persoalan cuaca menjadi hambatan terus, itu artinya kita tidak pernah menyelesaikan masalah persoalan yang rutin terjadi setiap tahunnya,” kritik Bambang saat dimintai komentarnya oleh wartawan, Sabtu siang (11/12/2021).

Terhadap persoalan yang rutin terjadi ini, Bambang menegaskan akan menelusuri solusi dari pihak Pertamina. Dia meminta pihak Pertamina membuat mitigasi plan dalam menyelesaikan persoalan ini.

“Nah ini perlu kita telusuri nanti kepada Pertamina dan kami sayangkan bahwa Pertamina tidak punya mitigasi plan untuk persoalan hambatan logistik akibat faktor cuaca. Harusnya Pertamina harus punya mitigasi plan yang baik dalam mengatasi persoalan seperti ini,” bebernya.

Bambang Patijaya yang juga Ketua DPD Partai Golkar Babel ini menyinggung soal rendahnya antisipasi Pertamina dalam menyikapi persoalan kebutuhan BBM masyarakat yang semakin meningkat akibat sektor pertambangan di Babel.

“Kita juga mengantisipasi persoalan lain seperti misalnya persoalan kebutuhan BBM masyarakat yang meningkat dikarenakan sektor pertambangan. Karena sekarang ini banyak ni jenis pertambangan di Babel seperti Upin Ipin, ini itu lah. Nah itu harus diantisipasi bagaimana kita menyikapinya,” tukasnya.

Karena rendahnya antisipasi itulah, Bambang menilai bahwa Pertamina lalai dalam distribusi pasokan BBM ke Pulau Bangka dan telah gagal mengatasi persoalan kelangkaan BBM ini.

“Yang jelas Pertamina saat ini alpa di dalam penyediaan BBM, sehingga harus diatasi segera dan saya akan pertanyakan hal ini nantinya pada Dirut Pertamina pada saat RDP yang akan datang,” tegasnya.

Sembari itu, Ketua Umum Gema Budhis ini menghimbau kepada masyarakat Pulau Bangka untuk tetap tenang dan tidak panik terhadap keelangkaan BBM ini. Setelah pasokan BBM datang dan bisa bongkar, maka ia meyakini ditribusi akan normal kembali.

“Masyarakat harus tenang, jangan panic buying. Begitu tongkang BBM bisa bongkar, pasokan akan kembali normal,” tutupnya. (Rilis.MPO-PG)