Mulyadi Dijagokan Kembali Pimpin DPD HKTI Babel Periode 2021-2026

PANGKALANBARU, LASPELA – Mulyadi dijagokan kembali untuk memimpin DPD HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode 2021-2026, dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) ke II, yang berlangsung di Hotel Santika, Kabupaten Bangka Tengah, Sabtu (27/11/2021).

Dalam musyawarah tersebut, Mulyadi sebagai calon tunggal, kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua HKTI Babel periode 2021-2026.

Dia mengatakan setelah terpilih menjadi ketua HKTI Babel, dirinya akan melanjutkan program sebelumnya.

“Program HKTI untuk kemajuan petani di Babel. Saya selaku ketua berharap pengurus HKTI Babel dapat menjalankan roda organisasi dengan sebaik-baiknya dan selama ini kontribusi HKTI sudah mulai dirasakan manfaatnya,” ujar Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang dikembangkan atas dasar kesamaan profesi yang bersifat mandiri, terbuka dengan fungsi dan aktivitas pada sektor pertanian dalam arti luas untuk pengembangan masyarakat pedesaan. 

“HKTI memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan harkat dan martabat insan pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui kegiatan pemberdayaan dan pendampingan,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya akan terus berupaya dan berusaha membesarkan HKTI kedepannya. Karena sesuai arahan Ketua Umum HKTI untuk peran aktif mendengar dan mendampingi petani, dan mensinergikan program pemerintah.

“Selama kepemimpinan jika ada yang kekurangan, saya mohon dimaafkan, dan saya yakin HKTI Babel akan terus berjaya dan besar ke depannya,” ucapnya.

Sementara dalam musyawarah tersebut, hadir Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman yang berpesan banyak terhadap kepengurusan HKTI Babel.

“Saya minta tolong peran HKTI dalam pengurusnya jangan bangga setelah dilantik ini, setelah itu tidak melakukan apa-apa. Saya minta peran strategisnya dalam pertanian, bagikan ke pengurus supaya melaksanakan perannya,” kata Erzaldi.

Dia mengatakan saat ini, apapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah baik organisasi atau profesi manapun harus dapat membaca data, sehingga dapat melihat kemajuan kedepan.

“Komoditi lain yang perlu dikembangkan seperti porang, lada, jahe merah dan lainya,” jelasnya.

Komoditi ini harus dapat dikembangkin. Nanti, tidak ada komoditi tidak dihilirisasikan di Babel. Karena kita daerah kepulauan, bila tidak dihiliarisasi ia akan cepet busuk, sementara transportasi kita sulit, HKTI harus menghilirisasi ini,” tegasnya.

Erzaldi, berharap kepengurusan HKTI Babel dapat berbicara banyak, paham strategi yang harus dilakukan dalam memajukan sektor pertanian dan pengurusnya betul bekerja dengan penuh keyakinan dan percaya diri.

Sehingga, Ia meminta kepada jajaran pengurus terbaru HKTI Babel, untuk dapat berkontribusi serta membuat langkah-langkah strategis di sektor pertanian. Tak hanya pendampingan cara bercocok tanam yang baik, namun memberi masukan terhadap prospek di sektor pertanian karena tantangan ke depan yang semakin kompleks.

“Seperti kondisi saat ini, disaat harga komoditi naik, ada permasalahan harga pupuk kimia yang semakin mahal diakibatkan suplai bahan pokok pembuatan pupuk masih impor. Di sini peran HKTI dapat memberikan masukan kepada para petani untuk mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik,” tutupnya.(wa)