PANGKALPINANG, LASPELA – DPRD Bangka Belitung bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) lakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
“Dalam pembahasan beberapa hari ini membahas mulai dari dokumen kebijakan umum, kebijakan anggaran serta bagaimana memprioritaskan agropolitan dalam belanja daerah pada kebijakan umum,” kata Ketua DPRD Babel kepada wartawan usai menghadiri Rapat Banggar DPRD Babel bersama TAPD dalam rangka pembahasan Rancangan KUA-PPAS tahun 2022, di Ruang Banggar DPRD Babel, Selasa (5/10/2021).
Dikatakan Herman dalam penyusunan plafon anggaran, pihaknya memberi plafon-plafon yang maksimal kepada setiap OPD. Mengingat yang dibangun pada tahun 2022 itu yang masuk skala prioritas.
“Untuk plafon anggaran kami melihat mana yang masuk dalam skala prioritas pembangunan di tahun 2022, misalnya untuk pertanian, kelautan perikanan dan lainnya. Tentunya kita inginkan adanya peningkatan pada sektor pertanian, maritim dan pariwisata,” ujarnya.
Ia menyebutkan untuk mencapai hal itu, maka pemerintah akan memberi anggaran yang cukup untuk mencapai harapan dan memberikan pendapatan kepada masyarakat.
“Mereka akan mengusulkan kegiatan yang akan kita pelajari bersama dan sepakati bersama. Kita memberikan plafon anggaran sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan itu. Namun bukan berarti sektor lain tidak diperhatikan, tetap diberikan porsi anggaran, namun sesuai dengan tujuan dan porsinya,” ungkap Herman.
Lanjut Herman, untuk plafon anggaran sementara pada tahun 2022 nanti adalah sebesar Rp2,8 Triliunan. Angka ini tentu berkurang hingga 8,53 persen bila dibandingkan dengan tahun 2021 yakni sebesar Rp3,1 Triliunan.
“Belanja kita di awal sebelum perubahan Rp2,8 Triliunan, sebelum perubahan. Kita berharap setelah perubahan nanti kita bisa mencapai angka tiga koma sekian,” harapnya.
Ia menambahkan dari segi pendapatan DPRD ingin ada peningkatan, belanja juga ingin ada peningkatan terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak, misalkan sektor pertanian, kelautan dan pariwisata.(wa)
