Oleh: Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Dengan keadaan keuangan daerah yang saat ini recofusing penanganan Covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tidak bisa berbuat banyak untuk mensuport materi kepada atlit Bangka Selatan yang ikut berlaga di PON XX Papua, hal itu disampaikan Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid disela-sela pertemuan dengan atlit dan pengurus KONI Bangka Selatan, Selasa, 21 September 2021 di ruang kerjanya.
Kendati demikian, para atlit dan pelatih yang akan berangkat ke ajang bergengsi PON Papua nantinya tetap mendapatkan bantuan materi dari mitra kerja Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan untuk segala keperluan selama di Papua.
“Alhamdulillah bantuan uang saku mereka di Papua dibantu juga dari mitra PT Timah tim baher, Bank SumselBabel dan smelter PT Mitra Stania Prima (MSP),” kata Bupati Riza.
Untuk itu, ia berharap dengan adanya bantuan dari pihak ketiga saat ini dapat menyentuh dan ikut berpartisipasi dalam mendukung para atlit Bangka Selatan yang masuk dalam kontingen Provinsi Bangka Belitung di PON Papua.
“Dengan berita ini diharapkan bisa menyentuh juga pihak ketiga lainnya untuk mensuport atlit atlit dari Bangka Selatan ini karena besar harapan kami mereka bisa mengharumkan nama Bangka Selatan, tapi tanpa uang mungkin berat kinerja mereka jadi saya berharap karena keadaan lagi lagi terbatas kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar kebutuhan mereka ini terpenuhi saat berada di ajang PON Papua,” ungkap Riza.
Ia juga mengharapkan tiga atlit dari Bangka Selatan yang masuk kontingen Provinsi Bangka Belitung cabor biliard , selam dan balap motorcross dapat memberikan yang terbaik dan membawa pulang prestasi serta medali ke kampung halaman.
“Besar harapan kami kepada atlit-atlit untuk mengharumkan nama kabupaten Bangka Selatan, minimal mendali perak atau perunggu lah,” tukas dia.
Tapi selain menuntut medali, Riza juga berharap para atlit Bangka Selatan harus jaga attitude sebagai warga Bangka Selatan, Bangka Belitung selama berada di Papua.
“Attitude, sopan santun, tata krama dan cara makan itu yang paling penting bagaimana pergaulan bisa menyatu kepada seluruh atlit di Indonesia,” harap dia. (Pra)
