“Sebenarnya inspirasi pembangunan ini adalah dari bapak gubernur itu sendiri, waktu peresmian SDIT. Sebelumnya, ia menyarankan harus ada SMP dan SMA dan akhirnya gayung bersambut yang terbukti dengan peletakan batu pertama ini,” ungkap Ali Mutakin
Oleh karena kepedulian orang nomor satu di Babel terhadap generasi Qurani sangat tinggi, ia berkeyakinan pesantren mampu menjawab tantangan di era modern berbasis teknologi. Jika kondisi ini tidak disikapi dengan baik, maka berdampak pada degradasi akhlak anak-anak kita, sehingga peran pesantren sebagai benteng dalam membentuk generasi muda berkarakter Islami dimasa mendatang dapat tergapai.
Ia pun menjelaskan bahwa jumlah murid di SDIT Al-Mansyur hingga saat ini sebanyak 175 siswa dengan konsentrasi penghafal Al Quran dengan tetap memasukkan kurikulum pelajaran umum didalamnya.
“Hingga saat ini, sudah ada siswa yang mampu menghafal hingga 17 juz,” ungkapnya.
Seusai melaksanakan salat zuhur di Masjid SDIT Al-Mansyur, Gubernur melanjutkan agenda peninjauan Gerai Pertashop di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka.rill/(wa)
Leave a Reply